Apa yang kita berikan akan balik lebih banyak lagi. Saya
percaya itu. Meski tak balik dalam bentuk yang pernah saya beri, saya tak
pernah menuntutnya. Saya pikir, apa yang sudah saya berikan akan saya lupakan. Entah
orang yang menerimanya akan terus mengingatnya atau tidak itu urusan dia. Yang penting
ketika saya memberikannya saya merasa senang.
Kegemaran saya yang baru, muncul ketika saya sudah menginjak umur
dua puluhan. Saya yang membenci kegiatan membaca menjadi amat senang membaca, dan saya tak tahu buku apa saya yang bagus. Pada
akhirnya naluri keingintahuan saya yang berlebihan membuat saya mencari tahu
ini dan itu. Mendalam. Sampai ke sudut-sudut yang belum pernah saya jamah. Meski
belum semuanya berhasil saya telusuri. Saya menemukan satu kesimpulan, di mana media
sosial menjadi begitu menyenangkan untuk main-main. Dan bonusnya ternyata dari
sekadar iseng-iseng ikutan kuis, saya jadi keterusan iseng sehingga dapat buku
sepanjang tahun sebanyak ini.
Sampai-sampai ibu saya bosan jika ada orang yang mencari
saya. Karena sudah pasti itu abang tiki, mas JNE atau pak pos. dan lagi-lagi
isi paket yang mereka antar buku. Beliau kadang nyeletuk, “Paket kok buku
terus, duit kenapa?” sambil senyum-senyum.