Minggu, 02 Agustus 2015

Catatan Putih Tentang Kesunyian, Keterasingan dan Cinta yang Berhamburan

Ketika membaca novel atau cerita pendek kita bisa menyimpulkan bahwa ini begini dan itu begitu, tentu setiap kepala akan menafsirkannya berbeda-beda, meski kadang ada pula yang sama. Lalu bagaimana dengan puisi? Ini lebih samar lagi. Seperti judul buku Sapardi Djoko Damono, Bilang Begini, Maksudnya Begitu. Puisi bisa menafsirkan dirinya menjadi apa saja ketika dibaca orang-orang, antara yang satu dengan yang lain bisa saja berbeda.  

Di buku Catatan Putih ini, Leon Agusta banyak bercerita tentang kesunyian, kesendirian, keterasingan, tentu tentang cinta dan rindu yang bertebaran. Tidak begitu romantis namun bisa membuat hati tersentuh. Tak seperti beberapa penyair yang kata-katanya sulit dimengerti, alias kita harus berpikir keras untuk menafsirkannya, Leon Agusta tidak, ia mengunakan bahasa yang sederhana namun dalam maknanya. Misal puisi Di Hadapan Lukisan ini:

Sabtu, 01 Agustus 2015

Habiskan Saja Gajimu!!

Sebenanrnya saya masih ragu untuk memulai membaca buku ini, sudah setahun lebih saya meninggalkan buku-buku motivasi, bisnis, pengembangan diri dan lain sebagainya. Tidak perlu diceritakan kenapa alasannya, di banyak tempat mungkin saya sudah sering menceritakannya. Tapi semenjak mulai serius merintis bisnis kembali, saya butuh energi untuk kepala saya agak dapat pencerahan dari pikiran orang lain.
Baiklah saya memulai membaca buku ini karena masalah paling awal dari sebuah usaha adalah keuangan. Sebennarnya buku ini sudah saya beli cukup lama, entah atas dorongan apa dulu membelinya, tapi karena saya ini cukup malas jadilah tak saya baca. Lho ini kan membahas gaji, apa hubungannya dengan usaha? Saya pikir, orang tak perlu menjalani suatu profesi untuk mengetahui seperti apa si profesi ini, bagaimana si cara kerjanya profesi itu, dan lain sebagainya. Tapi kita cukup mempelajarinya, dan mengambil sisi baiknya.
Oke kita balik kebahasan, secara garis besar buku ini membahas cara menghabiskan gaji kita selama sebulan di jalan yang benar. Waduh, apa bisa? Jawabannya ada dua, bisa dan tidak. Kembali ke masing-masing pribadi. Penulis memberikan gambaran serta contoh-contoh hal-hal yang terjadi di di sekitar kita tentang masalah keuangan. Sadar atau tidak sadar kita sering dipusingkan oleh masalah keuangan. Penghasilan yang segitu-gitu saja tapi kebutuhan naik terus, atau pengahsilan bertambah, kebutuhan hiduppun bertambah. Intinya tidak ada cukupnya, jadi yang salah siapa dalam hal ini? Kita atau uangnya? Yang pasti cara kita mengelolanya yang salah. Bahkan yang mengelola dengan sangat baik pun bisa salah jalan dan berakhir tetap merasa kurang. Apa lagi yang tidak mengelola, apa jadinya?  

Minggu, 31 Agustus 2014

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas


Judul Buku: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan 1: Mei 2014
Bahasa: Indonesia
ISBN: 978-602-03-0393-2
Halaman: 252 halaman

“Hanya orang yang enggak bisa ngaceng, bisa berkelahi tanpa takut mati,”

Rabu, 23 April 2014

Pertempuran Rahasia

Judul:  Pertempuran Rahasia
Penulis: Triyanto Triwikromo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Mei 2010 (Cetakan Pertama)
Jumlah halaman: 189 hal.
ISBN: 978-979-22-5755-7

Senin, 21 April 2014

Bidadari yang Mengembara

Judul: Bidadari yang Mengembara
Penulis: A. S. Laksana
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-699-5
Dimensi: iv + 160 hlm; 13 x 19 cm