Sabtu, 01 Agustus 2015

Habiskan Saja Gajimu!!

Sebenanrnya saya masih ragu untuk memulai membaca buku ini, sudah setahun lebih saya meninggalkan buku-buku motivasi, bisnis, pengembangan diri dan lain sebagainya. Tidak perlu diceritakan kenapa alasannya, di banyak tempat mungkin saya sudah sering menceritakannya. Tapi semenjak mulai serius merintis bisnis kembali, saya butuh energi untuk kepala saya agak dapat pencerahan dari pikiran orang lain.
Baiklah saya memulai membaca buku ini karena masalah paling awal dari sebuah usaha adalah keuangan. Sebennarnya buku ini sudah saya beli cukup lama, entah atas dorongan apa dulu membelinya, tapi karena saya ini cukup malas jadilah tak saya baca. Lho ini kan membahas gaji, apa hubungannya dengan usaha? Saya pikir, orang tak perlu menjalani suatu profesi untuk mengetahui seperti apa si profesi ini, bagaimana si cara kerjanya profesi itu, dan lain sebagainya. Tapi kita cukup mempelajarinya, dan mengambil sisi baiknya.
Oke kita balik kebahasan, secara garis besar buku ini membahas cara menghabiskan gaji kita selama sebulan di jalan yang benar. Waduh, apa bisa? Jawabannya ada dua, bisa dan tidak. Kembali ke masing-masing pribadi. Penulis memberikan gambaran serta contoh-contoh hal-hal yang terjadi di di sekitar kita tentang masalah keuangan. Sadar atau tidak sadar kita sering dipusingkan oleh masalah keuangan. Penghasilan yang segitu-gitu saja tapi kebutuhan naik terus, atau pengahsilan bertambah, kebutuhan hiduppun bertambah. Intinya tidak ada cukupnya, jadi yang salah siapa dalam hal ini? Kita atau uangnya? Yang pasti cara kita mengelolanya yang salah. Bahkan yang mengelola dengan sangat baik pun bisa salah jalan dan berakhir tetap merasa kurang. Apa lagi yang tidak mengelola, apa jadinya?  

Buku ini menjelaskan, bahwa yang perlu kita lakukan adalah mengabiskan gaji! Atau intinya adalah memberi prioritas dalam mengelola dana atau gaji yang kita punya. Seperti apa? sebainya dibaca saja, kalau saya menggambarkannya, sama saja saya membocorkannya. Saya ceritakan sedikit saja, ada satu hal yang sering kita lupakan ketika menerima jagi, dan sering kita letakan di awal, yaitu dana untuk zakat, infaq dan sedekah. Kadang cenderung meletakannya di akhir. Di sini penulis menjelakan kalau itu sebaiknya diletakan di awal serta menerangkan kenapa seharusnya begitu.

Secara keseluruhan buku ini setidaknya memberikan cara pandang baru dalam mengelola keuangan bagi karyawan atau pegawai, yaitu itu dengan tidak adanya keterpaksaan, alias memakai gaji untuk memenuhi semua kebutuhan lalu sisanya ditabung, tapi menabung dahulu baru sisanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan, kenapa begitu? Sebab jika kita memakai cara yang pertama, mau tidak mau hal tersebut ikut membebani pikiran kita, sehingga dapat mengganggu psikologis kita. Bayangkan jika kita memakai cara yang kedua, kita bisa merasa nyaman karena tabungan untuk masa depan aman, namunkita harus pandai memprioritaskan kebutuhan yang akan kita biayai.
Sayangnya banyak bahasan yang terlalu sering diulang, beberapa bahasan juga pernah saya baca di buku penulis lain. Sehingga buat saya pribadi agak membosankan, dan saya masih kurang puas karena kurang detail, jauh sebelum saya membaca ini saya sudah menjalaninya, meski urutannya belum benar, saya membaginya dengan baik. Tapi mungkin di lain buku bisa dikembangkan lagi. layak dibaca buat yang masih pusing mengelola keuangan.

Judul: Habiskan Saja Gajimu!!
Penulis: Ahmad Gozali
Penerbit: Transmedia

Cetakan: Ketiga, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)