Sebenanrnya saya masih ragu untuk memulai membaca buku ini,
sudah setahun lebih saya meninggalkan buku-buku motivasi, bisnis, pengembangan
diri dan lain sebagainya. Tidak perlu diceritakan kenapa alasannya, di banyak
tempat mungkin saya sudah sering menceritakannya. Tapi semenjak mulai serius
merintis bisnis kembali, saya butuh energi untuk kepala saya agak dapat
pencerahan dari pikiran orang lain.
Baiklah saya memulai membaca buku ini karena masalah paling
awal dari sebuah usaha adalah keuangan. Sebennarnya buku ini sudah saya beli
cukup lama, entah atas dorongan apa dulu membelinya, tapi karena saya ini cukup
malas jadilah tak saya baca. Lho ini kan membahas gaji, apa hubungannya dengan
usaha? Saya pikir, orang tak perlu menjalani suatu profesi untuk mengetahui
seperti apa si profesi ini, bagaimana si cara kerjanya profesi itu, dan lain
sebagainya. Tapi kita cukup mempelajarinya, dan mengambil sisi baiknya.
Oke kita balik kebahasan, secara garis besar buku ini membahas
cara menghabiskan gaji kita selama sebulan di jalan yang benar. Waduh, apa
bisa? Jawabannya ada dua, bisa dan tidak. Kembali ke masing-masing pribadi. Penulis
memberikan gambaran serta contoh-contoh hal-hal yang terjadi di di sekitar kita
tentang masalah keuangan. Sadar atau tidak sadar kita sering dipusingkan oleh
masalah keuangan. Penghasilan yang segitu-gitu saja tapi kebutuhan naik terus,
atau pengahsilan bertambah, kebutuhan hiduppun bertambah. Intinya tidak ada
cukupnya, jadi yang salah siapa dalam hal ini? Kita atau uangnya? Yang pasti
cara kita mengelolanya yang salah. Bahkan yang mengelola dengan sangat baik pun
bisa salah jalan dan berakhir tetap merasa kurang. Apa lagi yang tidak
mengelola, apa jadinya?
Buku ini menjelaskan, bahwa yang perlu kita lakukan adalah
mengabiskan gaji! Atau intinya adalah memberi prioritas dalam
mengelola dana atau gaji yang kita punya. Seperti apa?
sebainya dibaca saja, kalau saya menggambarkannya, sama saja saya
membocorkannya. Saya ceritakan sedikit saja, ada satu hal yang sering kita lupakan
ketika menerima jagi, dan sering kita letakan di awal, yaitu dana untuk zakat,
infaq dan sedekah. Kadang cenderung meletakannya di akhir. Di sini penulis
menjelakan kalau itu sebaiknya diletakan di awal serta menerangkan kenapa
seharusnya begitu.
Secara keseluruhan buku ini setidaknya memberikan cara pandang
baru dalam mengelola keuangan bagi karyawan atau pegawai, yaitu itu dengan
tidak adanya keterpaksaan, alias memakai gaji untuk memenuhi semua kebutuhan
lalu sisanya ditabung, tapi menabung dahulu baru sisanya dipakai untuk memenuhi
kebutuhan, kenapa begitu? Sebab jika kita memakai cara yang pertama, mau tidak
mau hal tersebut ikut membebani pikiran kita, sehingga dapat mengganggu
psikologis kita. Bayangkan jika kita memakai cara yang kedua, kita bisa merasa
nyaman karena tabungan untuk masa depan aman, namunkita harus pandai memprioritaskan
kebutuhan yang akan kita biayai.
Sayangnya
banyak bahasan yang terlalu sering diulang, beberapa bahasan juga pernah saya baca
di buku penulis lain. Sehingga buat saya pribadi agak membosankan, dan saya masih
kurang puas karena kurang detail, jauh sebelum saya membaca ini saya sudah
menjalaninya, meski urutannya belum benar, saya membaginya dengan baik. Tapi mungkin
di lain buku bisa dikembangkan lagi. layak dibaca buat yang masih pusing
mengelola keuangan.
Judul:
Habiskan Saja Gajimu!!
Penulis:
Ahmad Gozali
Penerbit:
Transmedia
Cetakan:
Ketiga, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)