Sebelum menulis, belajarlah membaca sebagai penulis.
Bongkar setiap cerita dan kenali elemen-elemennya. Dari situ, coba menyusunnya
kembali. Bila kamu mengambil gelar Masters di bidang menulis, kamu akan diminta
menelaah setiap paragraf/kalimat. No other tricks. Just read & read. Menulis
itu tidak melulu pakai hati. Harus ada basis pengetahuannya. Penggunaan
kalimat. Penyusunan dialog. Detil. Repeat: craftsmanship.
Penulis luar cenderung menyarankan calon penulis untuk
menulis pakai hati karena di sana ilmu menulis sudah diterapkan tahun-tahunan.
Harus seimbang. Buat kita yang belum mengenal tulisan sebagai
ilmu/craftsmanship, penting banget untuk mendalami the ground rules of writing.
Again, supaya seimbang.
Buat saya menulis itu adalah 1% talenta dan 99% keahlian.
Dua hal yg tidak bisa diajarkan dalam menulis adalah Persepsi & Empati. Di
luar itu, menulis adalah science. Bukan exact science, tapi tetap science. Mau
break the rules? Monggo! But first you need to understand them. Argumen:
Bukankah penulis-pnulis besar itu rata-rata otodidak? Yes. Tapi otodidak bukan
berarti tidak ada basis pembelajaran. Tetap ada dasarnya.