Kamis, 04 Juli 2013

I'm Ready To Be A Published Writer

Saya juga dulu seperti temen-temen sekalian kok. I’m clueless about publishing world. Dan, ya, saya nggak punya kenalan siapa pun ‘orang dalam’ di penerbitan. Saya hanya mengirimkan naskah yang sudah dijilid rapi ke penerbit yang saya incar—as simple as that.

Meloncat ke tahun 2012, sekarang saya nggak se-clueless dulu. Bulan ini saya menerbitkan novel kedelapan saya, Good Fight (shameless self-promotion, hehe). Saya nggak menyangkal, cukup banyak yang menanyakan seperti apa prosedur menerbitkan naskah dan sebagainya. Saya akui, kadang-kadang ada saja pertanyaan yang masuk kategori ‘nggak banget’, yang saya anggap terlalu konyol untuk dijawab dengan serius. Tapi, berkaca dengan saya yang oon beberapa tahun lalu, bisa jadi orang yang mengirim e-mail ini memang benar-benar nggak tahu apa-apa soal penerbitan dan bingung harus bertanya ke siapa.

So, here they are, FAQ you should know about publishing your book:

Gimana sih caranya ngirim naskah ke penerbit?
Khusus bagian ini, saya biasanya antara respek sama penanya dan tidak. Alasannya karena hampir semua penerbit punya website yang menyediakan informasi seputar pengiriman naskah. Mulai dari tebal naskah, format naskah, apa saja yang harus disertakan di dalam naskah, dsb. Alasan lain saya kurang respek adalah kecenderungan penulis yang malas mencari tahu soal informasi yang terang-terangan disediakan oleh penerbit.


Oke, saya mengerti, bisa jadi ketidaktahuan ini didasari banyak alasan dan cerita. Tapi, seperti yang pernah saya jelaskan di notes terdahullu, dengan mencari tahu banyak-banyak soal penerbit tersebut, kamu juga jadi tahu seperti apa reputasinya. Ingat, naskah kamu bisa diibaratkan sebagai anak dan kamu, sebagai orangtua yang baik, harusnya concern dong saat memilih sekolah yang tepat bagi anakmu. Jangan sembarangan mengirim naskah karena nggak sedikit yang mengalami kasus ‘ditipu penerbit’.

Dan ini juga bisa menambah keyakinan kamu ke penerbit idamanmu. Pernah sekali ada penulis yang, ugh, parno banget mengirimkan naskahnya sampai bolak-balik menghubungi redaksi via e-mail dan telepon. Yang ada redaksi pasti kesal dong, karena belum apa-apa sudah dicurigai akan mencuri ide naskahnya.

Apa saja yang harus ada di dalam berkas naskah?
Semuanya serba variatif, tapi secara umum adalah sebagai berikut:
-          Naskah utuh dengan format dan ketebalan yang sudah sesuai ketentuan. Jilid yang rapi (bisa menggunakan jasa fotokopian). Jangan pakai klip karena bisa jadi sesuatu terjadi dan klip itu terlepas dan membuat naskah kamu tercecer ke mana-mana.
-          Sinopsis. Bedakan dengan blurbs yang biasa kamu baca di backcover. Sinopsis meliputi urutan kronologis cerita dari bab satu sampai bab akhir. Nggak perlu ‘menggoda’ editor dengan pertanyaan semacam: Apakah yang kemudian terjadi pada Asep? Mampukah dia menikahi si Eneng? No, Honey. Just give them what they need.
-          Bio penulis. Nggak perlu foto atau ucapan terima kasih. Bio penulis yang dimaksud adalah nama lengkap + nama pena (kalau ada), alamat jelas, nomor kontak, e-mail, dsb.
-          CD berisi naskah sebenarnya optional. Ada penerbit yang minta disertakan bersama naskah, ada juga yang nggak. Tapi kalau tidak ada pemberitahuan apa-apa soal ini, saran saya sih mending jangan.
-          Lain-lain: form pengiriman naskah (kalau ada), surat pengantar naskah (sopan, simpel, dan ceritakan secara singkat kenapa naskah kamu layak diterbitkan)

Berapa lama harus menunggu?
Biasanya naskah diproses 3-4 bulan. Malah ada penerbit yang bilang lebih. Jadi, sebenarnya tergantung. Tapi, tak ada salahnya juga buat ditanyakan ke redaksi—atau cek syarat pengiriman naskah.

Apa yang harus dilakukan selama menunggu keputusan naskah?
Write the new one?

Bagaimana memastikan kalau naskah diterima/ditolak?
Biasanya akan dikabari langsung oleh redaksi. Saat dihubungi, kamu bisa kok bertanya, apa sudah ada rencana terbit atau masih harus menunggu antrian terbit. Atau, apakah naskah kamu masih butuh revisi atau bisa langsung ke proses editing.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menerbitkan sebuah buku?
Idealnya satu bulan. Tapi ini di luar proses editing lho ya. Di dunia editorial, naskah dibagi menjadi tiga kategori. Ada naskah editing ringan (paling cepat proses terbitnya atau butuh revisi minor), editing sedang (revisi sedang, bisa memakan waktu 2-3 bulan), editing berat (bisa sampai menulis ulang, tergantung editornya juga sih *sepanjang pengalaman, pernah ada yang sampai bertahun-tahun bolak-balik revisi*).

Apakah untuk menerbitkan buku penulis diharuskan membayar?
Sebenarnya tidak, tapi sebenarnya tergantung penerbitnya juga sih. Kalau penerbit yang kamu ajak bekerja sama adalah tipe POD (print on demand), biasanya sih akan memungut biaya cetak. Kalau tidak, sebaiknya pastikan dulu apa ini memang keharusan dari penerbit atau malah bentuk penipuan. Untuk memastikan, minta besar biaya yang mereka minta dicantumkan juga di dalam perjanjian kontrak dan dijelaskan secara rinci penggunaannya untuk apa. Kalau mereka menolak, mending kamu tarik naskah deh.

Apakah penulis diikutkan dalam proses kreatif pembuatan cover maupun layout?
Sekali lagi, baca di kontrak. Kalau ternyata tidak bisa, yah, let’s hope for the best. :) Kalau bisa, pastikan juga kamu adalah rekan diskusi yang baik. Memang, ini buku kamu. Tapi saat memutuskan desain sampul dan layout biasanya juga mempertimbangkan selera target pembaca dan tetek-bengek marketing lainnya. Jadi, pastikan diskusi yang kalian lakukan sehat dan bisa mendapatkan kata sepakat yang memuaskan kedua pihak.

Aku sudah nerima kontraknya nih, terus harus gimana?
Perhatikan baik-baik poin tentang: 1) hak cipta naskah (di tangan kamu atau penerbit), 2) hak terbit (hak cetak/digital, seperti apa kalau diterjemahkan ke bahasa lain, dsb), 3) royalti (besar royalti, uang muka, masa jatuh tempo pembayaran royalti, dsb). Karena menggunakan bahasa hukum yang kadang ribet, baca hati-hati. Atau, minta bantuan orang terdekat untuk mempelajarinya. Whatever that makes you feel secure.

Bagaimana caranya mengetahui jumlah buku yang sudah terjual?
Setiap masa jatuh tempo, kamu akan dikirimi surat berisi rekap data penjualan dan besar royalti yang akan kamu terima.




 Kiat Menulis by Christian Simamora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)