Rabu, 23 April 2014

Pertempuran Rahasia

Judul:  Pertempuran Rahasia
Penulis: Triyanto Triwikromo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Mei 2010 (Cetakan Pertama)
Jumlah halaman: 189 hal.
ISBN: 978-979-22-5755-7

Berbeda jauh dengan buku Anak Mencari Tuhan yang bercerita tentang macam-macam, Puisi-puisi Triyanto Triwikromo bercerita tentang tokoh-tokoh pewayangan. Penulis berpuisi layaknya berprosa, entah bagaimana menyebutnya yang pasti puisinya adalah prosa-prosa yang memang rata-rata bercerita tentang pembunuhan, pertempuran dan lain sebagainya.
Sulit memang menilai sebuah puisi itu bagus atau tidak, indah atau tidak, bernilai atau tidak dengan berbagai macam teori yang sudah ada. Saya sendiri tak mengerti soal itu. Sudah jadi tugasnya para kritikus sastra membahas itu. Puisi-puisi dalam buku ini buat saya memberi warna baru, setidaknya buat saya yang belum tahu banyak soal wayang. Dan banyak sekali diksi baru yang saya temui. Namun memang, sebelum membaca buku ini saya seharusnya terlebih dahulu mencaritahu soal cerita-cerita wayang. Jadi saat membacanya saya tak bingung.
Salah satu puisi yang saya suka;
Bima Moksa – hal. 31
(1)
Maaf, tak sanggup aku menunda kematianmu, Amba, tak sanggup kupadamkan amuk unggun yang kunyalakan dengan dendam kesumat, tak sanggup kuhentikan keinginanmu untuk mati wangi dalam kobar api yang kaunyalakan sendiri dengan hikmat.
Api kembali pada api
Nyeri kembali pada nyeri
Dengki kembali pada dengki
(2)
Dan pada malam hampir hilang aku tak berani bercakap tentang takhta dan cinta, Amba, aku ragu memilih menjadi raja atau resi tanpa taman tanpa kupu-kupu bersayap wangi senja. Aku tak berani, sungguh tak berani, menatap kilau mata dan berbuncah berahi yang menusuk-nusuk ke ulu hati.

Cinta lepas dari cinta
Duka lepas dari duka
Jiwa lepas dari jiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)