Rabu, 02 April 2014

Firkah yang Belum Bersatu

Aku tak pernah membayangkan
Perkara mencintai bisa semudah ini
Melihat senyummu dari layar ponsel
Hati kecilku bilang kau orangnya

Jika ini yang bernama cinta
mengapa datangnya tiba-tiba?
Cepat sekali ia membangun istana
dalam pandangan mata
dan menunjukmu sebagai ratunya.


Bunga-bunga bermekaran di dalam dada.
kendati tak dapat melihatnya
aku bisa merasakannya.
Satu, dua, tiga semua tertata

Perkara aku—dan mungkin kau?
yang diam-diam terus merindu.
Jadi bisu jika bertemu
Itu urusanku—dan mungkin juga urusanmu?

Kita sering berbicara
meski tak saling bertatap mata.
Berbalas kata
walau sekadarnya saja.
Terus bertukar cerita  tanpa
saling menyapa.

Dan tak tahu sampai kapan
Waktu punya kuasa atas semua  


Jakarta, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)