Aku
tak pernah membayangkan
Perkara
mencintai bisa semudah ini
Melihat
senyummu dari layar ponsel
Hati
kecilku bilang kau orangnya
Jika
ini yang bernama cinta
mengapa
datangnya tiba-tiba?
Cepat
sekali ia membangun istana
dalam
pandangan mata
dan
menunjukmu sebagai ratunya.
Bunga-bunga
bermekaran di dalam dada.
kendati
tak dapat melihatnya
aku
bisa merasakannya.
Satu,
dua, tiga semua tertata
Perkara
aku—dan mungkin kau?
yang
diam-diam terus merindu.
Jadi
bisu jika bertemu
Itu
urusanku—dan mungkin juga urusanmu?
Kita
sering berbicara
meski
tak saling bertatap mata.
Berbalas
kata
walau
sekadarnya saja.
Terus
bertukar cerita tanpa
saling menyapa.
Dan tak tahu sampai kapan
Waktu punya kuasa atas semua
Jakarta, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)