Jumat, 14 Maret 2014

15 Fiksi Mini

TEMAN TIDUR. Saat tidur, temanku selalu menemani. Kadang kupeluk & kencingi. Ia tak marah, berbicara, apalagi berdoa.

TEMAN LAMA. Sudah kutunggu sampai rambutku memutih, temanku tak kunjung datang juga.

TEMAN MAKAN. "Apa kubilang. Diambil juga kan pacarmu!" "Tapi dia teman dekatku. Kupikir ia tak akan melakukan itu."

PANGGILAN IBU. "Nak..." "Aku lembur, Bu." "Nak..." "Aku banyak kerjaan, Bu." Suara ibunya menghilang ditelan waktu sibuk anaknya.

PENYUSUP. Ia membuka buku dan bertualang bersama waktu. "Siapa kamu? Merusak jalan cerita saja! Keluar!" cerita selesai.

PUISI. Juni milik Sapardi, celana punya Joko, senja dibawa Seno. Aku tanpa celana di bulan Juni saat senja datang.

BERITA - "Media kita sudah dibungkam!" setelah mengucap itu suaranya hilang. Tapi tulisannya terus berbicara.

KEBAL. Ditembak ia tak mati. Rupanya kesombongan merasuki, diracuni ia diam saja, mulutnya berbusa, mati juga.

SOK TAHU - Aku belum berbicara. Tapi dia sudah lebih dulu tahu tentang hidupku.

SUARA. Aku dicetak 5 tahun sekali. Katanya, aku bisa memperbaiki nasib bangsa. Tapi kenapa aku dijual sangat murah?

KENDARAAN. "Capresku naik kuda." "Capresku naik sepeda." "Capres kalian kalah, capresku naik sepeda bareng kuda."

GORENGAN - Lelaki itu sedang duduk santai sambil menyantap isu-isu, yang konon katanya, digoreng 5 tahun sekali.

BUANG SAMPAH - "Buanglah sampah pada tempatnya!" Anak itu pergi, dan membuang sampah itu di atas TV.

KENAPA. "Ayah, aku yang ditabrak, kenapa aku yang ditahan polisi?" "Karena kamu bukan anak artis atau menteri."

NOMER. "Pilih No. 1!" "Tidak! No. 2!" "Saya pilih No 5 saja. Pergi haji. Doakan biar saya mampu." Jawab ibu tua di balik pintu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)