Judul
Buku: Sila Ke 6: Kreatif Sampai Mati
Penulis: Wahyu Aditya
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan Ke-1: Januari 2013
Tebal: 297 halaman
Penulis: Wahyu Aditya
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan Ke-1: Januari 2013
Tebal: 297 halaman
Jika
ditanya kreatif itu apa si? Kamu akan menjawab apa? Kreatif itu membalikan cara
pandang. Kreatif itu penggebrak perubahan. Kreatif itu bukan hanya milik
desainer dan seniman. Kreatif itu berbeda. Kreatif itu cara bertahan hidup. Ya,
mungkin jawaban itu ada yang sama dengan jawaban kalian. Atau mungkin berbeda? Nggak
jadi masalah, karena tiap manusia memiliki pemikiran dan cara pandang yang
berba-beda. Tapi tujuannya satu, yang kreatif akan sukses dan bertahan lama. Ah
masa si? Buktinya banyak seniman dan profesi lainnya, mereka sudah kreatif tapi
tidak sukses dan bertahan lama? Untuk itu musti ada pembahasan lain dan bukan
di sini. Cara kita menilai kesuksesan dari mana? Harta, karya atau hal
lain-lainnya?
Oh
iya lupakan itu mari kita bahas buku ini saja, kita mulai dari kovernya, ada
perpaduan merah, abu-abu, putih dan hitam di logo yang bisa dibilang mirip logo
anak teknik di STM. Di bawahnya ada hitam dan putih untuk tulisan sila ke-6,
dan warna-warni orange, kuning, hijau, biru, merah, pink ke ungu-unguan dan
coklat. Di kata sampai dan mati diwarnai dengan warna putih. Lalu nama penulis berwarna
putih yang di bingkai pita berwarna merah. Semuanya tampil sederhana, tapi untuk
saya penyuka desain dan ilustrasi-ilustrasi. Kover ini nampak biasa sekali,
apalagi buat para pembeli yang suka menilai buku hanya dari kovernya pasti tak
akan jadi membeli. Ah tapi tenang saya tak suka menilai buku hanya dari
kovernya saja. Padahal jika melihat dari sepak terjang penulis—yang juga
mendesain kover ini—di dunia desain pastilah bisa membuat kover yang lebih
menarik. Satu hal lagi, itu hanya pendapat saya.
Mengenai
judul sangat menarik dan tak perlu di jabarkan. Penulisan tidak ada typo
sepanjang saya membaca. Untuk isi, wah ini lebih dari sekedar buku motivasi,
penyampaianya yang ringan dan mudah di cerna, ada banyak pula foto-foto
perjalanan penulis. Di tambah ilustrasi-ilustrasi yang memenjakan mata serta
warna-warni yang indah. Pada buku ini penulis tidak hanya sekadar bercerita tapi
mengkritik juga, tapi sampai di situ penulis juga memberi solusi. Apa yang ia
kritik ia menawarkan solusinya, bagaimana seharusnya ini dan itu. Contohnya logo
bendera di setiap tujuh belasan ditayangan televisi yang selalu begitu-begitu
saja tidak ada perubahan paling hanya di tambah atau dikurangkan benderanya
saja padahal bisa di buat lebih menarik. Dan juga logo-logo pemerintahan yang
cenderung kaku.
Buku
ini ditujukan bukan hanya untuk desainer dan pecinta desain saja. Untuk mereka
yang tidak bergelut di dunia desain, buku ini pun bisa dibaca. Tidak hanya
menawarkan motivasi tapi keanekaragaman bahasan tentang bagaimana kita harus
jadi manusia yang kreatif, dan tidak harus di desain tapi di dunia kita
sendiri, dunia yang kita pilih sesuai passion kita. Entah jadi penulis,
pengusaha, pekerja dan apapun profesinya kreatifitas sangat diperlukan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)