Minggu, 29 September 2013

Makan

Membicarakan manusia pasti bicara tentang banyak hal, dari kepala sampai kaki bisa jadi bahan untuk diperbincangkan. Tentu manusia hidup tak lepas dari itu semua, apalagi soal makan. Apa ada manusia yang tidak pernah makan? Saya rasa tidak ada --Tapi bukan tidak mungkin kalau ada. Seperti yang dosen saya bilang bahwa ada manusia yang tidak makan nasi, gandum sayur dan lain sebagainya, tapi dia hanya makan angin. Terlepas cerita itu benar atau tidak, yang jelas dia tetap makan walaupun hanya angin.— manusia yang tidak makan.


Aktifitas kita membutuhkan energi, dan tubuh perlu diisi. Pernah merasa tidak nafsu makan? tidak doyan makan? Akhir-akhir ini saya sering baca atau dengar keluhan teman-teman. "Lagi malas makan. Seharian cuma makan roti 1." "Lagi ga nafsu makan, malas nyentuh nasi. Pengennya mie aja." dan lain sebagainya. Saya pernah merasakannya waktu kecil dulu. Untuk makan saja, saya harus di suapi. Jika tidak. Saya bisa seharian tidak makan. Dicekoki berbagai macam vitamin agar nafsu makan, -- Karna tubuh saya kurus kering seperti kurang gizi.— tapi tidak merubah keadaan. Sampai beranjak naik ke kelas tiga SD, saya pun kadang-kadang masih disuapi. Tapi entah bagaimana caranya nafsu makan saya jadi normal seperti orang kebanyakan. Makan 3 kali sehari tanpa harus disuapi.


Saya makan, tidaklah banyak. Tapi entahlah, tubuh saya makin berisi, haha. Saya tidak merokok jadi mungkin larinya kecemilan. Semacam biscuit, ciki dan kawan-kawannya. Akhirnya saya harus mengatur apa yang masuk ke mulut saya. Karna salah satu  sumber penyakit adalah dari mulut. Jika kita bisa mengatur mulut, mungkin semua akan baik-baik saja. Oh ya, ngga usah panjang-panjang membahasnya karna bukan pakar nanti malah salah, hehe. Beberapa bulan yang lalu Ibu saya datang ke dokter, karna sudah kenal baik, dokter tersebut sering menanyakan keadaan anggota keluarga kami. Pas bertanya tentang saya. dia bilang pada ibu, “Jamal pertubuhan badannya memang begitu, biar dia makan biscuit satu pun akan jadi daging. Apalagi makan banyak. Beda sama yang lain, biar makan sapi satu ekor pun ga akan jadi daging karna memang begitu.” (Saya lupa bahasanya gimana. Intinya, apapun yang saya makan akan jadi daging, makanya mudah berisi.)

Saya sekeluarga sudah tiga bulan ini menjalani yang namanya Food Combing. Apa itu Food Combining? (Lengkapnya googling aja ya). Awal saya tahu waktu ramai di twitter lalu, kemudian memberitahu Ibu untuk mengatur pola makannya dengan cara ini, saya membeli bukunya untuk tahu lebih dalam. Karna penyakit Ibu sudah komplikasi, kalau makan suka bingung. Jika makan A yang satu sakit, makan B satunya lagi sakit. Tapi semenjak menjalaknan FC, Alhamdulillah semua berangsur pulih, dadanya sudah jarang nyesek, gula darahnya berangsur normal, jarang lemas, jarang pegal dan lain-lain. Dulu, ibu sangat mudah tumbang kalau kelelahan. Apalagi jika gula darahnya tinggi, bisa berhari-hari lemasnya. Tapi pada dasarnya orang tua tidak mau diam di tempat tidur, beliau memilih melakukan aktivitas walau sedang sakit. Engga betah katanya.

Saya juga menjalani, tapi hanya konsisten satu bulan setelah itu tetap menjalani tapi masih suka bandel dengan ngemil yang berlebihan, hehe. Buat yang pusing karna berat badan yang terus naik. Diet bukan menurunkan berat badan malah merusak badan. FC menurut saya cukup bagus. Karna waktu saya konsisten 1 bulan menjalankannya, berat saya turun 5kg. Karna dengan FC saya bisa makan kenyang tapi berat bada ideal. Berikut ini contoh menu FC:

- Contoh Food Combining Dengan menu Ideal

05.00 Minum segelas air hangat berperasan jeruk lemon
07.00 Sarapan menu buah: Jus buatan sendiri tanpa gula.
09.00 Kudapan pagi: Buah potong segar
12.00 Makan siang menu protein: Ayam goreng, toge.goreng, lalapan sayur segar, sambal.
16.00 Kudapan sore: Lumpia isi sayur, segelas susu kedelelai ditambah sesendok madu.
20.00 Nasi merah, tumis brokoli, tahu-tempe goreng, lalapan sayur segar, sambal.

- Contoh Food Combining tidak ideal:
05.00 air hangat berperasan jeruk lemon/nipis
07.00 sarapan menu buah potong ( disesuaikan dengan musim agar terjangkau)
09.00 buah potong segar. (bisa rujak)
12.00 makan siang ( menu warung nasi: nasi, semur tahu, tempe goreng, irisan satu timun segar)
16.00 kudapan sore, seporsi siomay terdiri dari tahu, kentang, dan kol rebus sedikit bumbu kacang
20.00 ketoprak atau gado-gado tanpa telur.



Keduanya bisa pakai, baik yang ideal maupun yang tidak. Tapi tentu yang ideal yang lebih baik. Selamat mencoba, mulai besok saya akan memulai lagi, semoga bisa konsisten. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)