Membicarakan manusia pasti
bicara tentang banyak hal, dari kepala sampai kaki bisa jadi bahan untuk diperbincangkan.
Tentu manusia hidup tak lepas dari
itu semua, apalagi soal makan. Apa ada manusia yang tidak pernah makan? Saya rasa tidak ada --Tapi bukan tidak
mungkin kalau ada. Seperti yang dosen saya bilang bahwa ada manusia yang tidak
makan nasi, gandum sayur dan lain sebagainya, tapi
dia hanya makan angin. Terlepas
cerita itu benar atau tidak, yang jelas dia tetap makan walaupun hanya angin.— manusia yang tidak makan.
Aktifitas kita membutuhkan energi, dan tubuh perlu
diisi. Pernah merasa tidak nafsu
makan? tidak doyan makan? Akhir-akhir ini saya sering baca atau dengar keluhan teman-teman. "Lagi malas
makan. Seharian cuma makan roti 1."
"Lagi ga nafsu makan, malas nyentuh nasi. Pengennya mie aja." dan lain sebagainya. Saya pernah merasakannya waktu kecil dulu. Untuk makan
saja, saya harus di suapi. Jika
tidak. Saya bisa seharian tidak makan. Dicekoki berbagai macam vitamin agar nafsu makan, -- Karna tubuh saya
kurus kering seperti kurang gizi.— tapi tidak
merubah keadaan. Sampai beranjak naik
ke kelas tiga SD, saya pun kadang-kadang masih disuapi. Tapi entah
bagaimana caranya nafsu makan saya jadi normal
seperti orang kebanyakan. Makan 3
kali sehari tanpa harus disuapi.
Saya makan,
tidaklah banyak. Tapi entahlah, tubuh saya makin berisi, haha. Saya tidak
merokok jadi mungkin larinya kecemilan. Semacam biscuit, ciki dan
kawan-kawannya. Akhirnya saya harus mengatur apa yang masuk ke mulut saya. Karna
salah satu sumber penyakit adalah dari
mulut. Jika kita bisa mengatur mulut, mungkin semua akan baik-baik saja. Oh ya,
ngga usah panjang-panjang membahasnya karna bukan pakar nanti malah salah,
hehe. Beberapa bulan yang lalu Ibu saya datang ke dokter, karna sudah kenal
baik, dokter tersebut sering menanyakan keadaan anggota keluarga kami. Pas bertanya
tentang saya. dia bilang pada ibu, “Jamal pertubuhan badannya memang begitu,
biar dia makan biscuit satu pun akan jadi daging. Apalagi makan banyak. Beda sama
yang lain, biar makan sapi satu ekor pun ga akan jadi daging karna memang
begitu.” (Saya lupa bahasanya gimana. Intinya, apapun yang saya makan akan jadi
daging, makanya mudah berisi.)
Saya sekeluarga sudah tiga
bulan ini menjalani yang namanya Food Combing. Apa itu Food Combining? (Lengkapnya
googling aja ya). Awal saya tahu waktu ramai di twitter lalu, kemudian memberitahu
Ibu untuk mengatur pola makannya dengan cara ini, saya membeli bukunya untuk
tahu lebih dalam. Karna penyakit Ibu sudah komplikasi, kalau makan suka bingung.
Jika makan A yang satu sakit, makan B satunya lagi sakit. Tapi semenjak
menjalaknan FC, Alhamdulillah semua berangsur pulih, dadanya sudah jarang
nyesek, gula darahnya berangsur normal, jarang lemas, jarang pegal dan
lain-lain. Dulu, ibu sangat mudah tumbang kalau kelelahan. Apalagi jika gula
darahnya tinggi, bisa berhari-hari lemasnya. Tapi pada dasarnya orang tua tidak
mau diam di tempat tidur, beliau memilih melakukan aktivitas walau sedang
sakit. Engga betah katanya.
Saya juga menjalani, tapi
hanya konsisten satu bulan setelah itu tetap menjalani tapi masih suka bandel
dengan ngemil yang berlebihan, hehe. Buat yang pusing karna berat badan yang
terus naik. Diet bukan menurunkan berat badan malah merusak badan. FC menurut
saya cukup bagus. Karna waktu saya konsisten 1 bulan menjalankannya, berat saya
turun 5kg. Karna dengan FC saya bisa makan kenyang tapi berat bada ideal. Berikut
ini contoh menu FC:
- Contoh Food Combining
Dengan menu Ideal
05.00 Minum segelas air hangat berperasan jeruk
lemon
07.00 Sarapan menu buah: Jus buatan sendiri tanpa
gula.
09.00 Kudapan pagi: Buah potong segar
12.00 Makan siang menu protein: Ayam goreng,
toge.goreng, lalapan sayur segar,
sambal.
16.00 Kudapan sore: Lumpia isi sayur, segelas susu
kedelelai ditambah sesendok madu.
20.00 Nasi merah, tumis brokoli, tahu-tempe
goreng, lalapan sayur segar, sambal.
- Contoh Food Combining tidak ideal:
05.00 air hangat berperasan jeruk lemon/nipis
07.00 sarapan menu buah potong ( disesuaikan
dengan musim agar terjangkau)
09.00 buah potong segar. (bisa rujak)
12.00 makan siang ( menu warung nasi: nasi, semur
tahu, tempe goreng, irisan satu
timun segar)
16.00 kudapan sore, seporsi siomay terdiri dari
tahu, kentang, dan kol rebus
sedikit bumbu kacang
20.00 ketoprak atau gado-gado tanpa telur.
Keduanya bisa pakai, baik
yang ideal maupun yang tidak. Tapi tentu yang ideal yang lebih baik. Selamat
mencoba, mulai besok saya akan memulai lagi, semoga bisa konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)