Sabtu, 22 Desember 2012

Terasa Dekat


“Tringg” Suara BBM membangunkan saya dari tidur. Siang ini saya tertidur sesaat setelah sholat Dzuhur dan membaca buku.

“Jey, yang nulis buku Visa ke Surga barusan Meninggal ya?” Isi pesan dari seorang teman.

“Yang benar? Pak houtman?” jawab saya kaget

“Iya, bapak Houtman Z Arifin. tadi aku liat status BBM bang hendra. Dan aku bertanya, dia bilang meninggal tadi jam 14.20. bang hendra baru mau melayat.

“Innalilahi wainnailaihi rojiun” saya balas pesan dari teman saya tadi.

Hati ini sedikit sesak, tangan lemas, mata langsung terbuka dan sedikit berkaca-kaca namun tak mengeluarkan air mata. Mengapa saya terasa begitu dekat dengan beliau, pertama kali melihat hanya dari tayangan talkshow di televisi, kisah perjalanannya yang begitu luar biasa, kuat dalam beratnya cobaan. Sosok inspiratif yang banyak di cintai orang. Saya beritahukan berita duka ini di sebuah milis tempat teman-teman berdiskusi tentang kepenulisan. Entahlah saya ga tau perasaan ini seakan terpukul, kehilangan sosok yang baru saya lihat belum begitu lama, saya tak kenal jauh beliau bahkan bertemu pun tak pernah. sepenggal kisahnya sangat mengispirasi.

Masih ingat hari minggu lalu saya ke toko buku untuk sekedar hunting buku-buku, mbak saya menitip belikan dua buah buku karangan beliau “Visa keSurga” catatan harian inspiratif tentang indahnya berbagi. Keleling-keliling selama 2 jam sambil baca-baca buku yang lain saya tak menemukan buku itu. Saya cari di monitor hanya ada sisa dua buku.


“wah pas kalau begitu” kata saya. Saya kunjungi rak pengembangan diri dan kembali mencari-cari saya menemukan hanya ada satu buku dan itu terselip diantara buku-buku lain.

“Mas, buku ini ada lagi gak?” Tanya saya pada mas-mas yang sedang membereskan buku-buku yang berantakan.

“Buku itu tinggal yang di rak mas” katanya sedikit tersenyum

“Jadi tinggal satu yam as?” Tanya ku kembali

“Iya mas” dia mengangguk

“oke, makasih ya mas” dia tersenyum dan saya berlalu meninggalkannya membawa buku itu berserta buku-buku lain ke kasir.

Sesampai di rumah,ibu bertanya “Buku apa itu?”

“Ini buku Visa ke Surga, itu lho bu orang yang pernah tampil di TV yang dari OB (office Boy) jadi Vice President bank besar. Jam 7 malam saya mengantarkan buku itu ke rumah mba saya. Dan entah sosok itu terus melekat dalam pikiran saya.

Semua ikut bertuka, Timeline saya penuh dengan ucapap berbelasungkawa yang di tweet kan orang-orang yang kenal maupun tidak kenal dengan beliau. Orang baik selalu ada di hati banyak orang, dan semua kebaikannya akan tersimpan rapi di dalam memori ingatan banyak orang. Seorang yang mempunyai semangat berbagi yang besar, pengalaman yang tak terhitung. Beliau adalah sosok dermawan, tenang. Sedikit yang saya tahu namun banyak cerita yang jadi pelajaran hidup yang tak di dapat di kampus.

Saya banyak belajar dari bapak yang belum saya kenal lebih jauh, tak banyak kata-kata yang bisa terangkai untuk beliau hanya doa untuk mu yang bisa saya berikan. Selamat jalan bapak houtman, tempat terindah di berikan untuk mu, teriring doa dari banyak orang menambah amalan mu…

2 komentar:

Tinggalkan jejakmu di sini. :)