Kamis, 20 Desember 2012

Aktivitas Ibu Setiap Pagi


Sudah tiga minggu ini ibu cukup menikmati aktivitas barunya walau kadang lelah menghampiri. namun, tetap semangat menjalaninya. ya semenjak ibu therapy di sebuah tempat di warakas, pengobatan dengan metode kasur hangat entahlah apa namanya, yang jelas disana sebelum terapi semua berkumpul bernyanyi-nyanyi, bersuka-cita di bimbing para instruktur nya. Terapi ini gratis tanpa di pungut biaya sepeserpun. yang terpenting harus sabar menunggu, karna yang banyak yang therapy dari berbagai penjuru Jakarta utara maupun Jakarta lain.

Satu kloter yang masuk 25 orang untuk langsung therapy di lantai atas gedung yang tidak terlalu besar, di ruangan atas tersedia matras sebanyak 25buah untuk di pergunakan, 1hari bisa sampai 8 kloter artinya ada 400 orang yang hadir disana.

Dua minggu pertama beliau pergi bareng adik saya yang di anter bapak ke sekolah, berangkat bertiga, Jadi jam 6 pagi sudah berangkat. Seminggu ini berubah beliau berangkat jam 5 lewat setelah sholat subuh dan setelah menyiapkan sarapan untuk adik untuk sekolah dan keluarga di rumah. Beliau berangkat naik angkot sekarang setiap pagi. Karna usai sholat subuh bapak sudah kepasar belanja kue-kue untuk di jual di warung setiap paginya, dan saya membuka warung dan membereskannya usai sholat subuh.

Ini bukan pertama kalinya ibu terapi, sudah banyak tempat yang ibu kunjungi. "Manusia hanya bisa berikhtiar Allah yang memberi kesembuhan”. Kadang beliau lelah menghadapi penyakitnya namun terus berupaya kuat melawannya. 

Sakit tampak tidak mengenakan. Akan tetapi, di balik semua itu ada beraneka ragam kebaikan selama seseorang membungkus sakitnya dengan keimanan, kesabaran dan ketakwaan” – Allah Maha Menyembuhkan Maka Engkau Gampang Sehat dan Sembuh

Penyakit beliau sudah komplikasi jadi kadang sulit mengobatinya. Di obati yang satu, yang satunya lagi sakit dst, Semua saling berhubungan. Rumah sakit tak pernah jelas hasilnya, di satu rumah sakit di jelaskan beliau terkena penyempitan jangtung yang sempat membuat beliau drop hingga berat badanya turun drastis memikirkan itu. Selang beberapa bulan dari hasil rumah sakit dati keluar ibu di ajak Ua ke salah satu rumah sakit besar di daerah Jakarta barat dan hasilnya ibu tak punya penyempitan jantung. Kondisi ibu mulai mebaik dan berat badannya mulai kembali namun rasa sakitnya tetap hadir kadang-kadang.

Jam 10 tiba, biasanya ibu menelpon ke rumah kasih kabar kalau therapy nya sudah di mulai, dan bapak bergegas menjemputnya, perjalanan sekitar 30 menit, kenapa ga pulang sendiri? karna utara akhir-akhir ini selalu di landa kemacetan luar biasa. Entahlah jalanan semakin berantakan.

Ibu selalu menceritakan apa yang ia dapat sepulang dari theraphy, rasa syukurnya, kebahagiaannya, dan apa yang terjadi di sana. Saya selalu menemukan semangat dalam lelah yang hadir dari beliau. Sepulang dari therapy biasanya ibu mulai membereskan sayuran dan lauk-pauk yang akan di masak.  Beliau kadang masih sempat masak untuk makan kami sekeluarga.
  
Alhamdulillah ibu merasa mendingan setelah melakukannya selama tiga minggu ini, lehernya yang masih ada tonjolan gondok yang tak di ambil saat operasi dulu sudah jarang sakit, dadanya yang sering sakit pun sudah mulai membaik. Harapan dan doa terbaik saya untuk ibu semoga Allah selalu di berikan kesehatan, Allah sembuhkan penyakitnya, dan Allah selalu dalam lindungi ibu di setiap langkah, Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)