Selasa, 18 Desember 2012

Jalani dan tekuni


Dwi Purwaningsih seorang wanita yang mempunyai usaha ekspedisi PRIDAS yaitu  singkatan dari Prima Danang Sejahtera. Mulai di akte notariskan tangal 11 des 2005. sudah hampir 7 tahun usaha nya berjalan. Ini merupakan usaha keluarga dia, awal mulanya ide dari dia dan alm ayah nya. karna berkeinginan untuk usaha adik-adiknya yang semuanya laki-laki.

Semua usaha gak ada yang langsung sukses. tapi banyak lika-likunya, itu semua di hadapi oleh dia, waktu bikin usaha itu ia masih kerja di perusahaan outsourcing security di bilangan cipete. Punya ide membuka usaha ini ada karna keterkaitan ia di tempat kerja yang pada saat itu sedang menangani proyek BAT,  karna pengalamannya di lapangan. akhirnya  ia berdua ayahnya mendirikan usaha ini. sebelumnya ia juga pernah ikut joint usaha security juga, namun ada suatu hal ia mengundurkan diri.

Bermodal uang pensiun ayahnya, ia memberanikan diri untuk menjalankan usaha ini bersama ke-2 adiknya. ekspedisi yang ia tangani adalah trucking bukan paket seperti pengiriman barang yang biasa. karena customer ia pertama adalah sari roti, waktu itu sari roti akan mengirimkan mesin ke pabrik barunya di cab surabaya.

3 tahun pertama kita gak ada untung yang penting balance dimana saya bisa membayar gaji karyawan yang kebetulan adik-adik saya. karna saya punya pengalaman di perusahaan outsourcing,  kalau gaji jangan suka ditunda-tunda. makanya saya harus mengutamakan gaji dan pajak. Walaupun mereka adik-adik saya” ujar bu dwi.


Selama 3 tahun ia berada di balik layar, dan hanya memantau, keuangan ia yang kendalikan, karna ia masih ada ikatan kerja di perusahaan lain. dari lapor pajak, kasih uang jalan sampai kirim tagihan ia yang lakukan. karna adik-nya sudah punya tugas  masing-masing. Di tahun ke-4 perusahaan mengalami kerugian 30 juta karna truk kami yang membawa chemical terperosok di jurang daerah pedalaman sumsel.

Ia kirim adik iparnya yang perempuan untuk melihat ke lokasi dan memindahkan chemical ke truk yg lain. karena perusahaan harus bertanggung jawab, adik iparnya terjun kelapangan sampai 4 hari.

“karena  kita ga ingin customer kita pergi gara-gara hal seperti itu, kami harus mempertanggung jawabkan walaupun itu bukan kesalahan dari perusahaan kami, memberikan pelayanan yg terbaik itu misi perusahaan kami” kata bu dwi

"Jangan pernah bertanya apa yang bisa customer berikan kepada kita tapi bertanyalah apa yang bisa kita berikan kepada customer" itu motto perusahaannya.

Sampai sekarang perusahaan ia masih bekerjasama dengan perusahaan chemical besar. seperti MI SWACO yang sekarang sudah di beli oleh lambersi. padahal  perusahaan nya hanya perusahaan kecil menengah. tapi sudah di percaya oleh mereka untuk mengirim ke pertamina dan perusahaan minyak lainnya.

Saya pribadi tidak berhenti usaha di ekspedisi saja tapi saya juga usaha perlengkapan security, karena 8 thn bekerja di pengelola security jad tahu semua kebutuhan security” tambahnya.

Sebelum ia menikah tahun 98-99, ia pernah bekerja sama dengan kakak nya yang di makasar menjual cengkeh ke rokok jarum. akhirnya ia tahu cengkeh yang diterima oleh pabrik rokok. walaupun hanya 1 tahun ia tahu kualitas cengkeh. ia juga pernah jualan minyak goreng dan beras jepang.. ia pinjamkan modal dari ayahnya untuk tembus barang-barang itu di bulog langsung. itu semua ia kerjakan sendiri.

 Walaupun orang tua ia mampu membiayai anak-anaknya tapi ia ingin hidup mandiri. waktu kuliah ia di biayai hanya sampai semester 2...selebihnya ia bayar sendiri dengan menjadi pegawai partime di kampusnya. ia mencari beasiswa, jadi panitia event di kampus. sampai ia lulus kuliah..

Singkat cerita ia keluar dari perusahaan outsourcing tahun 2008. uang pesangonnya ia pakai untuk modal usaha outlet. ia ambil barang dari bandung, sambil buka outlet tetap menjalankan usaha ekspedisi. outlet di jalankan oleh suaminya. pernah muat barang sampai jam 1 malam, itu harus naik truck, karna pada saat bersamaan harus jalan 8 truck dengan 4 lokasi berbeda.

itu ia jalani walaupun ia wanita. setiap mobil yang jalan harus di dampingi dari perusahaan karna harus menandatangani surat jalan, pokoknya serba di jalan dan  pernah suatu saat truck yang membawa mesin pertambangan patah kepala babinya di tol cikampek jam 2 malam. Ia tetap jalan ke tkp bersama adik nya.. karna harus segera memindahkan mesin itu ke truck yang lainnya.

Biar rugi uang asal tepat waktu pengirimannya” ujarnya mengakhiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)