Dwi Purwaningsih seorang
wanita yang mempunyai usaha ekspedisi PRIDAS yaitu singkatan dari Prima Danang Sejahtera. Mulai di
akte notariskan tangal 11 des 2005. sudah hampir 7 tahun usaha nya berjalan. Ini
merupakan usaha keluarga dia, awal mulanya ide dari dia dan alm ayah nya. karna
berkeinginan untuk usaha adik-adiknya yang semuanya laki-laki.
Semua usaha gak ada
yang langsung sukses. tapi banyak lika-likunya, itu semua di hadapi oleh dia,
waktu bikin usaha itu ia masih kerja di perusahaan outsourcing security di bilangan
cipete. Punya ide membuka usaha ini ada karna keterkaitan ia di tempat kerja yang
pada saat itu sedang menangani proyek BAT, karna pengalamannya di lapangan. akhirnya ia berdua ayahnya mendirikan usaha ini. sebelumnya
ia juga pernah ikut joint usaha security juga, namun ada suatu hal ia
mengundurkan diri.
Bermodal uang pensiun
ayahnya, ia memberanikan diri untuk menjalankan usaha ini bersama ke-2 adiknya.
ekspedisi yang ia tangani adalah trucking bukan paket seperti pengiriman barang
yang biasa. karena customer ia pertama adalah sari roti, waktu itu sari roti
akan mengirimkan mesin ke pabrik barunya di cab surabaya.
“3 tahun pertama kita
gak ada untung yang penting balance dimana saya bisa membayar gaji karyawan
yang kebetulan adik-adik saya. karna saya punya pengalaman di perusahaan
outsourcing, kalau gaji jangan suka
ditunda-tunda. makanya saya harus mengutamakan gaji dan pajak. Walaupun mereka
adik-adik saya” ujar bu dwi.
Selama 3 tahun ia
berada di balik layar, dan hanya memantau, keuangan ia yang kendalikan, karna
ia masih ada ikatan kerja di perusahaan lain. dari lapor pajak, kasih uang jalan
sampai kirim tagihan ia yang lakukan. karna adik-nya sudah punya tugas masing-masing. Di tahun ke-4 perusahaan
mengalami kerugian 30 juta karna truk kami yang membawa chemical terperosok di
jurang daerah pedalaman sumsel.
Ia kirim adik iparnya
yang perempuan untuk melihat ke lokasi dan memindahkan chemical ke truk yg
lain. karena perusahaan harus bertanggung jawab, adik iparnya terjun kelapangan
sampai 4 hari.
“karena kita ga ingin customer kita pergi gara-gara
hal seperti itu, kami harus mempertanggung jawabkan walaupun itu bukan kesalahan
dari perusahaan kami, memberikan pelayanan yg terbaik itu misi perusahaan kami”
kata bu dwi
"Jangan
pernah bertanya apa yang bisa customer berikan kepada kita tapi bertanyalah apa
yang bisa kita berikan kepada customer" itu motto perusahaannya.
Sampai sekarang
perusahaan ia masih bekerjasama dengan perusahaan chemical besar. seperti MI
SWACO yang sekarang sudah di beli oleh lambersi. padahal perusahaan nya hanya perusahaan kecil menengah.
tapi sudah di percaya oleh mereka untuk mengirim ke pertamina dan perusahaan
minyak lainnya.
“Saya pribadi tidak
berhenti usaha di ekspedisi saja tapi saya juga usaha perlengkapan security,
karena 8 thn bekerja di pengelola security jad tahu semua kebutuhan security”
tambahnya.
Sebelum ia menikah tahun
98-99, ia pernah bekerja sama dengan kakak nya yang di makasar menjual cengkeh
ke rokok jarum. akhirnya ia tahu cengkeh yang diterima oleh pabrik rokok.
walaupun hanya 1 tahun ia tahu kualitas cengkeh. ia juga pernah jualan minyak
goreng dan beras jepang.. ia pinjamkan modal dari ayahnya untuk tembus
barang-barang itu di bulog langsung. itu semua ia kerjakan sendiri.
Walaupun orang tua ia mampu membiayai
anak-anaknya tapi ia ingin hidup mandiri. waktu kuliah ia di biayai hanya
sampai semester 2...selebihnya ia bayar sendiri dengan menjadi pegawai partime
di kampusnya. ia mencari beasiswa, jadi panitia event di kampus. sampai ia
lulus kuliah..
Singkat cerita ia keluar
dari perusahaan outsourcing tahun 2008. uang pesangonnya ia pakai untuk modal
usaha outlet. ia ambil barang dari bandung, sambil buka outlet tetap menjalankan
usaha ekspedisi. outlet di jalankan oleh suaminya. pernah muat barang sampai
jam 1 malam, itu harus naik truck, karna pada saat bersamaan harus jalan 8
truck dengan 4 lokasi berbeda.
itu ia jalani
walaupun ia wanita. setiap mobil yang jalan harus di dampingi dari perusahaan karna
harus menandatangani surat jalan, pokoknya serba di jalan dan pernah suatu saat truck yang membawa mesin
pertambangan patah kepala babinya di tol cikampek jam 2 malam. Ia tetap jalan
ke tkp bersama adik nya.. karna harus segera memindahkan mesin itu ke truck yang
lainnya.
“Biar rugi uang asal
tepat waktu pengirimannya” ujarnya mengakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)