Siang ini usai melaksanakan sholat dzuhur tubuh ini terlelap
di atas kasur bersama sebuah buku, ini adalah kedua kalinya membaca buku
kumpulan cerita pendek atau lebih di kenal cerpen. Namun yang ini berbeda saya
menemukan sisi-sisi luar biasa di dalam cerita-cerita yang di rangkai dalam
balutan kisah-kisah inspiratif penuh makna, selain dari sisi cerita ini adalah
buku dari seorang penulis wanita itu artinya pertama kali saya membaca
buku karya seorang wanita.
Bukan masalah siapa penulisnya namun lebih kepada pesan-pesan yang di
sampaikan didalamnya, semua terasa nyata, saya seakan di ajak masuk kedalam
cerita itu dan melihat langsung apa yang terjadi. Bercerita banyak tentang
kehidupan yang beraneka ragam dalam balutan dakwah singkat di dalamnya.
Awal membaca hal pertama terasa tidak menarik, yah saya
merasa ini cerita biasa saja. namun saya salah!! setiap lembar demi lembar terbuka
ini menjadi sesuatu yang berbeda, seakan mata ini tak ingin berhenti
membacanya, tangan ini tak bosan membalik tiap lembarnya setelah usai terbaca. Buku
ini selesai di baca hanya dua hari dan ini adalah waktu tercepat saya membaca
hehe dari buku-buku sebelumnya. Buku ini adalah buku yang di pinjamkan isti.
Yang membuat saya tersadar adalah ketika sama ambil titik
temu dari semua cerita, semua menceritakan akan kematian. Kematian terlalu
dekat dan lebih dekat dari apa yang terlintas dalam pikiran saya. Tahun ini, hari
ini, jam ini, detik ini. Saat duduk saat berdiri, saat berlari, saat tidur dan
saat-saat yang tidak pernah terbayang oleh manusia. Allah bisa saja mengambil
nyawa saya kapanpun dan dimanapun tanpa memberitahu saya.
Apa ibadah mu sudah benar? Apa yang telah kamu berikan untuk
orang banyak? Apa kamu sudah bermanfaat untuk orang lain? Dan masi banyak lagi
pertanyaan yang harus saya jawab. Kematian adalah suatu hal yang akan di alami
siapapun. Di dalam benak, hati ini menjawab begitu banyaknya hal-hal yang belum bisa saya perbuat,
belum banyak yang bisa saya berikan, masih banyak pula amalan-amalan dan ibadah
yang saya tinggalkan atau saya lalaikan, saya belum punya banyak bekal untuk di
bawa menghadapmu ya Allah.
Ya Allah, diri ini yang di penuhi dosa, diri ini yang belum
banyak berubah, diri ini yang masih banyak salah, diri ini banyak kekurangan,
diri ini yang sering lalai. Di balik semua itu maafkalah dan berikanlah
kekuatan dalam menjalankan kehidupan yang penuh godaan serta berikanlah tempat
terbaik saat engkau ambil nafas kehidupan dalam tubuh ini. Sesungguhnya engkau
yang maha penngasih lagi maha penyayang. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)