Rabu, 20 Desember 2012
Pagi ini 19 Desember 2012 adalah hari ke sekian saya mengantar adik sekolah,
sebenarnya dulu juga sering namun di gantikan bapak, karna sekalian pulangnya
ingin belanja. Suasana pagi memang selalu ramah. Seperti inilah udara pagi yang mulai tercemar setiap harinya namun masih sedikit berikan kesegaran. Di jalan sudah
lalu-lalang berbagai macam aktivitas. Mereka yang berangkat kerja, kuliah,
sekolah, atau di jalan menuju pasar yang saya lewati setiap pagi selalu ramai
dan kadang sedikit macet. Karna banyak ya parkir di jalan dan pedagang yang
menggelar dagangannya di trotoar atau pinggir jalan. Seperti inilah aktivitas
pagi hari disini. Kota pinggiran yang jarang tersentuh pemerintah.
Adik saya sekolah di sebelah sekolah saya dulu saat
menduduki bangku SMK, masih satu yayasan. Setiap melewati sebuah SD yang ramai dengan
anak-anak dan banyaknya pedagang saya selalu teringat saat masih SD dahulu. Saya
pernah merasakan hal yang sama seperti mereka, namun saat pagi hari saya jarang
menyentuh jalan luar tempat para pedagang menjajakan dagangannya sebulm waktu
istirahat tiba.
Namun banyak teman-teman yang keluar untuk jajan atau
sekedar main di luar, kelar saya dulu di lantai 2 jadi males turun-turun kecuali
ada hal-hal penting hehe. Selain itu uang jajan juga terbatas jadi lebih
memilih untuk di pergunakan di waktu istirahat nanti. Serasa mengulang kembali
kisah lama itu, membongkar kembali untuk di putar kembali. Senyum-senyum
sendiri saat sampai rumah.
Teringat kenangan dulu, saat itu uang jajan di SD sebesar Rp.1.000,
itu adalah yang uangh jajan terbesar yang terus naik. Dari kelas 1 sampai kelas 2 sebesar
Rp.200, naik kembali saat kelas 3 sebesar Rp.500 dan terakhir naik di kelas 5
sebesar Rp.1000 Sampai lulus SD. Bukan masalah uang jajannya, tapi masalah
kebiasaan setiap istirahat saat uang jajan telah habis yang jadi pertanyaan.
Sampai saat ini masih suka senyum-senyum sendiri saat
mengingatnya. Saat uang jajan telah habis, saya biasanya hanya beli martabak
telor dan Air putih gelas atau batagor siomay dan Air putih gelas, itu sudah
lebih dari cukup untuk makanan sekilas istirahat. Namun setelah itu kadang ada
rasa ingin jajan kembali tapi apa daya uang sudah tiada, akhirnya tau ga
ngapain? Saya sambil jalan-jalan terus melihat kebawah mencari uang-uang yang
jatuh dan itu selalu dapat. Entah Rp.500-Rp.1.000- Rp.5.000 atau malah pernah Rp.10.000
hehe.
Ga tau kenapa itu terjadi hampir setiap hari dan selalu ada
saja uang yang di temukan, dan uang itu hanya di pegang sesaat tak pernah
terpakai sedikitpun, setelah menemukan itu saya biasanya bergegas masuk ke
halaman masjid depan sekolah dan memasukan uang yang saya temukan tadi kedalam
kotak amal disana. Yang terpikir saat itu adalah “Ini uang bukan milik saya dan
ga boleh saya pakai” dan kaki ini menuntun ke tempat yang Allah kehendaki.
Semua terjadi begitu saja, Allah punya cara-caranya yang tak
terduga untuk memberikan pelajaran yang membekas sampai saat ini. Saya selalu bersyukur atas nikmat yang tak pernah putus dari-Nya. kenangan
itu masih tersimpan sampai saat ini dan jadi penuntun saat menemukan benda
apapun milik orang lain yang bukan milik saya, itu wajib di kembalikan kepada
pemiliknya. ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)