Senin, 17 Maret 2014

Orasi Tanpa Dasi

Di sudut jalan ini semua bisa terjadi
Aku hanya butiran debu yang tak ada apa-apanya
Tersenyum aku masih mampu
Mendapatkan balasannya itu urusan waktu

Banyak yang bersuara lantang
dibungkam mulutnya.
Turun ke jalan memperjuangkan keadilan
yang jarang datang
Jangan tanya ke mana sang penguasa
mungkin mereka sedang berdansa di singgahsana.


Cinta pemersatu semua.
suka duka dijalani bersama.
Berteriak keras menutup bualan penguasa
yang gila kekuasaan.
Cuma itu yang bisa dilakukan.
Ketika kekuasaan menjadi raja di atas raja.

Ini tanah siapa?
Ini negara siapa?
Semua berlomba mengambilnya.
Merusak alam untuk memenuhi
rekening tabungannya.

Kepada siapa hendaknya keadilan dipertanyakan?
Ketika mulut-mulut yang cinta negeri
dibungkam kekuasaan.

Banyak yang berjuang untuk negeri.
turun ke jalan untuk berorasi
atau yang menulis puisi.
Ini bukan orkes sakit hati
apalagi membalas dendam pada yang berdasi.

Orasi jalanan bukan basa-basi.
Memperjuangkan nasib alam
bukan untuk terlihat seksi.

Jangan tanya di mana hati nurani.
Digadaikan sudah pasti.
Pikiran bijak sudah mati
Ketika masih bertanya;
"apa ada yang salah?"


Wates, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)