Judul Buku: Sadgenic
Penulis: Rahne Putri
Penerbit: Kurniaesa
Cetakan Ke-1: Mei, 2012
Tebal: 220 halaman
Penulis: Rahne Putri
Penerbit: Kurniaesa
Cetakan Ke-1: Mei, 2012
Tebal: 220 halaman
Jika semua doa kita di kabulkan Tuhan, apakah
kita sudah siap?''
"Bagaimana jika doaku kusimpulkan pada layang-layang, lalu kubiarkan dia terbang mengawang-awang. Kemana ia akan jatuh?"
Sadgenic ini merupakan kanvas. Didalamnya di penuhi dengan limpahan tanda tanya menjejaki kepala, tentang mengapa, kenapa, dan bagaimana. Dihiasi dengan semburat malu-malu karena kabut merah muda dari rasa suka dan bahagia. Juga beberapa warna yang merupakan titisan genangan air yang meluapi hati dan mata.
Terdiri dari potongan cerita pendek dan tulisan singkat yang terkumpul di halaman maya dari sudut pandang Rahne Putri yang mungkin juga mewakili beberapa mata lainnya di luar sana. Setelah beberapa tahun mengeram di Sadgenic Blog kemudian menetas manjadi sebuah buku.
"Bagaimana jika doaku kusimpulkan pada layang-layang, lalu kubiarkan dia terbang mengawang-awang. Kemana ia akan jatuh?"
Sadgenic ini merupakan kanvas. Didalamnya di penuhi dengan limpahan tanda tanya menjejaki kepala, tentang mengapa, kenapa, dan bagaimana. Dihiasi dengan semburat malu-malu karena kabut merah muda dari rasa suka dan bahagia. Juga beberapa warna yang merupakan titisan genangan air yang meluapi hati dan mata.
Terdiri dari potongan cerita pendek dan tulisan singkat yang terkumpul di halaman maya dari sudut pandang Rahne Putri yang mungkin juga mewakili beberapa mata lainnya di luar sana. Setelah beberapa tahun mengeram di Sadgenic Blog kemudian menetas manjadi sebuah buku.
Kover
Sederhana, ilustrasinya menarik.
Layout
Rapi, namun kurang bagus. Tak ada yang
baru, konsepnya masih sama dengan buku Hidup Berawal Dari Mimpi yang masih satu
penerbit, ada foto-foto yang menggambarkan beberapa isi.
Judul
Dari judul pasti menebak kalau isinya
kesedihan. Tapi isinya tak semua kesedihan.
Tanda
Baca, Penulisan Kata, dan Ejaan.
Selama
membaca saya tidak mendapatkan kesalahan. Cukup rapi.
Isi
Sebenarnya
saya tak begitu suka dengan hal-hal yang romantis mendayu-dayu, atau lemah.
Awal juga tidak berniat membelinya, apalagi dari warna, judul, gambar dan
semacamnya terkesan “cewek banget”, tapi karena penasaran dan ramai
diperbincangkan, akhirnya saya membelinya. Awalnya saya kira novel, ternyata
kumpulan sajak dan cerita.
Penulis
mampu merangkai kata dengan sangat baik, meramunya menjadi sajak-sajak yang romantis,
dan asyik. Saya yang tak begitu suka bacaan romantis pun ikut terbawa suasana, sehingga senang membacanya. Hanya saja konsep cerita digabung dengan puisi seperti ini kurang
pas, andai hanya kumpulan sajak, pasti lebih baik. Ada satu sajak yang melekat
dalam ingatan saya sampai sekarang meski saya sudah berjalan, bahkan berlari
sangat jauh meninggalkan buku ini dengan membaca puluhun buku lain. Yang ini:
“Nanti akan ada saatnya, namaku dan namamu, akan tercetak di lembaran yang sama dan akan berbaris dengan kata kata, “Yang Berbahagia”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)