Kalau Kamu?

Cara belajar terbaik adalah belajar dari pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain. Saya tidak perlu mengalami apa yang orang lain alami untuk belajar darinya. Karna waktu hidup saya tidak akan cukup untuk mengalami itu semua. Saya juga berkarya. Walaupun menurut sebagian orang karya saya jelek, tidak masalah, itu amunisi agar saya terus memperbaikinya. Saya terima masukan positif dan membangun menjadi lebih baik, dan saya tinggalkan yang hanya ingin mencaci maki, mengejek, serta menjatuhkan. Jadi saya tak merasakan sakit hati, kecewa, atau sedih ketika karya saya di cela. Karena saya sudah bahagia bisa berkarya.

Pernah merasakan tidak dianggap saat mengutarakan pendapat? Kalau belum berarti kamu memang selalu hebat. Tapi kalau sering, berarti kita sama, hehe. Ide anak muda tanpa prestasi hanya jadi teori basi tanpa ada yang menghargai (Padahal ujung-ujungnya ide kita yang dipakai tanpa mencantumkan nama kita). Namun sebaliknya, anak muda yang berprestasi, apapun idenya pasti akan diterima (Walau kadang tidak jelas isinya). Akhirnya saya menyadari, bahwa mengharapkan agar dihargai adalah sebuah kesia-sian.

- CineUs Book Trailer -

"Melelahkan sekali kalau kita terus mengejar pengakuan dari orang lain. Punya kepuasan itu dari sini (nunjuk hati), bukan dari sana (nunjuk keluar). Apa sih arti kebanggan buat Elo?" - CineUs

“Apa sih arti kebanggaan buat elo?”

Pertanyaan yang (mungkin) sulit dijawab sebagian orang –saya termasuk sebagian orang itu. Tapi itu dulu, saat ruang pikiran saya masih begitu sempit, tidak melihat luasnya dunia. Sekarang, kalau di tanya “Apa si arti kebanggan buat elo?” Itu tidak lagi jadi pertanyaan yang sulit. Karna ketika saya sudah menemukan arti kebanggan itu dalam diri, menjawabnya menjadi lebih mudah. Jadi sebenarnya kebanggaan itu apa si?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

¹bang·ga a besar hati; merasa gagah (karna mempunyai keunggulan): regu Indonesia boleh -- karna dapat mempertahankan piala Thomas;

ber·bang·ga a berbesar hati;

mem·bang·ga v merasa bangga; berbesar hati;

mem·bang·ga·kan v 1 menimbulkan perasaan bangga; menjadikan besar hati; 2 memuji-muji dng bangga; mengagungkan;

ke·bang·ga·an n kebesaran hati; perasaan bangga; kepuasan diri;

- nasional sikap jiwa yang terwujud, tampak pada sikap menghargai warisan budaya, hasil karya, dan hal-hal lain yang menjadi milik bangsa sendiri

Jika banyak orang yang bilang “bahagia itu sederhana”, mengapa tidak banyak juga yang bilang "bangga itu sederhana?" Arti kebanggan buat saya, sama dengan bahagia menurut orang banyak. Kebanggaan itu sederhana. Ya, sangat sederhana. Sesederhana ketika kita mengucapkan atau menuliskan “Saya bangga karna telah melahirkan senyum-senyum indah hadir di tengah keluarga.” “Saya bangga menjadi diri sendiri.” “Saya bangga dengan karya saya yang telah tercipta.”

Meskipun menjadi diri sendiri sangatlah sulit dijalani, tapi saya terus berusaha tetap berada di jalur yang benar. Diperjalanan selalu ada banyak penghalang. Adanya orang-orang yang tak setuju dengan pilihan hidup saya, mereka yang berusaha mendorong hingga terjatuh, ranjau yang melukai, caci dan maki yang menghantui, bahkan fitnah kejam yang menjadi teman setia diperjalanan. Semua bisa terjadi, kita tidak akan pernah tahu masa depan kita akan seperti apa? Tapi kita bisa memilih ke depan ingin menjadi apa?

Jatuh dalam perjalanan, bukan lagi hal yang baru. Itu sudah seperti bumbu penyedap rasa, tanpanya hidup ini akan terasa monoton dan membosankan. Kita semua pasti inginkan hail-hal baik saja yang mengisi hidup kita, tapi selalu ada perbedaan dalam hidup, bukan? Bisa tetap konsisten dengan apa yang saya pilih dan tetap berada dijalur yang saya yakini benar, adalah sebuah kebanggaan. Saya tak perlu jadi orang lain —tetap menjadi menjadi diri sendiri. Saat menjadi diri sendiri, saya tak perlu lagi memikirkan omongan orang lain yang menyakiti, yang cukup bawel mengomentari hidup saya, dan memaksakan saya menjadi orang lain.

Hidup dalam kepura-puraan tidaklah enak. Dengan menjadi diri sendiri, saya merasakan kebebasan berekspresi. Hidup yang saya jalani sudah pastilah berbeda dengan yang lain, tidak pernah ada kesamaan yang spesifik. Perubahan bisa datang dari mana saja, termasuk dari luar, tapi  kunci utama perubahan ada pada diri sendiri. Saya tidak lagi harus pusing merubah penampilan hanya untuk menjadi orang lain. Memakai topeng agar terlihat tampan. Selalu ada energi besar yang hadir pada diri saya, ketika saya menjadi diri sendiri bukan orang lain.

Yang menilai kita bukanlah diri sendiri, tapi orang lain. Namun, jangan sampai jatuh, terlena, terbuai dengan pujian dan sakit hati karena dicela. Karena, yang menjalani susah dan senangnya hidup adalah kita sendiri, bukan mereka yang bisa dengan mudah menilai dan mengatur. Bisa membahagiakan orang yang kita cintai dan mencintai saya adalah sebuah kepuasan tersendiri.

  "Ada dua hal yang patut diperjuangkan: Impian dan Cinta."- CineUs

Saya bukan siapa-siapa dan belum apa-apa, tapi tahu akan pergi ke mana.  Masih, sedang, ingin dan terus belajar pada banyak orang.  Saya belajar dari membaca, mendengar, melihat, dan mengalami lalu membaginya lewat tulisan tanpa bermaksud menggurui. Dipuji atau dicaci adalah hal biasa, tidak akan mencemari semangat saya untuk terus berkarya. Kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri saya adalah sebuah kebanggaan, saya tidak malu memilikinya. Karena beginilah saya adanya. Saya bangga menjadi diri sendiri. Kalau kamu?

Tulisan ini diikut sertakan dalam Lomba Artikel CineUs Book Trailer Bersama Smartfren dan Noura Books karya kak Evi Sri Rezeki