Jalani apa yang disukai, disiplin, dan hasil akan mengikuti. Ketika
dilanda ujian ternyata itu tidak lebih jauh dari ujian. Maka lebih memilih untuk
tenang. Tahun demi tahun berlalu ternyata lebih banyak jalan di tempat dengan
orang-orang yang sama, dan saya terlalu over aktif sampai lupa prioritas utama dalam hidup. Ketika melebur dengan
orang-orang baru lagi saya seperti merasa rendah, berada di dunia luar yang
baru saya sentuh memperlihatkan begitu luasnya jaringan, pengetahuan dan lain
sebagainya. Kadang terlitas kata “betapa kecilnya sudut pandang saya dahulu.”
Perjalanan selalu menyisahkan cerita. Dari perjalanan
saya belajar tentang perubahan, kedisiplinan, dan yang pasti ga akan
ketinggalan yaitu berfikir terbuka. Seperti Steve Job bilang “Tetap kosong,
lapar & bodoh.”
Pelajaran terbaik adalah belajar dari pengalaman pribadi
dan pengalaman orang lain. Itu alasan saya tetep menulis, walaupun menurut
sebagian orang tulisan saya jelek, ga penting atau apapun pendapat mereka. Saya
terima masukan positif yang membangun dan saya tinggalkan yang hanya ingin
mencaci maki, mengejek, serta menjatuhkan. Buat saya, ilmu yang disimpan dalam
ingatan akan terlupakan, ilmu yang dituliskan Insya Allah akan terus ada dalam ingatan. Jika lupa, saya bisa membukanya kembali. Dengan menulis
saya bisa berbicara dan ga harus didengar ataupun dibaca. Karna setelah menulis
dan membaca tulisan saya sendiri, saya merasakan lepas semua apa isi kepala yang
jadi keresahan ataupun kesenangan. Jadi saya tak merasakan sakit hati, kecewa,
atau sedih karna tidak didengar atau dibaca. Karna saya sudah bahagia telah
menuangkannya.
Pernah merasa di cuekin jika berpendapat, atau memberi masukan? Saya sering, hehe. Ide
anak muda tanpa prestasi hanya jadi teori basi tanpa ada yang menghargai
(Padahal ujung-ujungnya ide tersebut pun dipakai). Namun
sebaliknya, anak muda yang berprestasi, apapun idenya pasti akan diterima (Walau kadang tidak jelas). Sebagai
contoh anak muda yang jadi pengusaha, dia sudah punya usaha yang omsetnya sudah puluhan,
ratusan bahkan milyaran. Ketika mereka berbicara, siapa yang tidak mau
mendengar? Bahkan diseminar pun ramai berbondong-bondong orang datang untuk
mendengarkan kisah suksesnya, walau harus bayar dengan harga mahal, tak masalah buat mereka. Beda dengan anak muda
yang “Belum sukses” karna masih sering gagal diperjalanan usahanya, ya ucapannya
hanya jadi angin lewat yang sepoi-sepoi, adem sesaat kemudian hilang.
Tidak bermaksud iri dengan kesuksesan seseorang. Ya memang yang sudah menjadi buktilah yang
didengar. Sebagian besar masyarakat Indonesia
masih melihat siapa yang berbicara bukan apa yang dibicarakan. Seperti presiden
yang (mungkin) bakal mendengar suara pimpinan atau orang yang derajatnya lebih
tinggi dari beliau ketimbang mendengarkan keluhan rakyatnya. Menurut saya yang
seperti ini sudah seperti layaknya seorang raja yang hanya ingin dilayani tanpa
mau melayani.
Anak muda penuh dengan banyak hal. Labil, emosi yang
kadang tidak terkontrol dan masih banyak lagi. Tapi ingat tanpa anak muda tidak
akan pernah ada orang tua. Haha. Karna yang tua pasti pernah muda. Bahkan bangsa
ini merdeka karna adanya peran anak muda. Ya kami perlu dibimbing orang-orang
tua, tapi bukan disuapi. Kami juga ingin suara kami didengar, bukan diabaikan. Kami memang harus terus berbenah diri karna masih sangat-sangat jauh dari kata sempurna,
karna kesempurnaan hanya milik Allah. Kami akan lakukan yang terbaik, yang bisa
diperbuat.
Berhenti berfikiran negatif terhadap orang lain, menjadikan cacian sebagai amunisi semangat perubahan. Berhenti membicarakan keburukan orang lain, karna diri ini pun tak jauh dari keburukan. Dan tak lupa yang paling utama, terus belajar, usaha, peduli pada sesama, melakukan perubahan demi perubahan dan merangkai semua mimpi-mimpi yang masih berserakan lalu mewujudkannya menjadi nyata.
Berhenti berfikiran negatif terhadap orang lain, menjadikan cacian sebagai amunisi semangat perubahan. Berhenti membicarakan keburukan orang lain, karna diri ini pun tak jauh dari keburukan. Dan tak lupa yang paling utama, terus belajar, usaha, peduli pada sesama, melakukan perubahan demi perubahan dan merangkai semua mimpi-mimpi yang masih berserakan lalu mewujudkannya menjadi nyata.
Di balik semua kecerobohan diri ini maafkanlah semua
kesalahan yang pernah saya perbuat baik yang nyata maupun maya, sengaja maupun
tidak sengaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)