Minggu, 14 Oktober 2012

Banting Setir

Aku, dari keluarga yang sangat demokratis, aku cukup berprestasi disekolah, jadi gak masalah menyenangkan keluarga... baru menemukan "tujuan" setelah usahaku collapse akhir tahun 2010.. Aku kuliah di tarakanita yang tidak pernah terpakai sama sekali..

Sebagai orang yang sangat hedon (Memikirkan kepentingan dan kesenangan duniawi semata), tujuan saya dulu hanya memiliki banyak uang untuk "bahagia". Semua pekerjaan saya lakukan dengan senang, karna tujuan saya cuma uang yang saya pikir bisa membahagiakan saya dan orang tua... Sampai usaha saya collapse dan saya mengevaluasi lagi tujuan saya... saya mengalami banyak flash back...



Demokratisnya orang tua saya ternyata tidak semenyenangkan itu, andai saat itu orang tua saya mengajak saya bicara dan membantu saya memutuskan, bukan menyerahkan semua kesaya, mungkin akan ada yang berbeda Akhirnya tujuan saya berubah, membahagiakan keluarga dan orang-orang tersayang bukan dengan hanya materi dunia, itu akan hilang sewaktu-waktu Yang Maha Memiliki mau ambil, tujuan hidup sudah berubah jadi selalu ada disaat dibutuhkan, Komunikasi yang baik, menyelaraskan mimpi... dan sekarang Alhamdulillah semua makin membaik...

Tujuan hidup bisa berubah, tapi klo mimpi kita dan mimpi keluarga bisa selaras, Insya Allah pencapaiannya bisa lebih cepat, Itu jug yang saya terapkan dengan my 9 young daughter... Bagi saya: terlalu membebaskan anak utk memutuskan sendiri juga gak baik. Tetap harus jadi pemberi pertimbangan terbaik. Dengan tetap menghormati keputusan-keputusannya

Tapi usahakan, kita yang paling mengerti keluarga kita sendiri, bukan twitter, bukan teman, bukan org lain, tapi kita, jadi bisa mengerti dan mengarahkan "tujuan"nya



"Perjalanan, Pengalaman Dan Tujuan Hidup" 





Sumber Gambar: Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)