Rabu, 11 Desember 2013

Untuk Yang Tidak Dekat

:Kepada N

/1/
Bagaimana kabarmu, N? Aku dengar kau sakit, ya? Saat membaca surat ini aku berharap kau bisa segera membaik. Tidak perlu berkecil hati saat diberikan sakit, selalu ada rencana indah sesudahnya. Mungkin kau sakit karena terlalu semangat menjalani hari, sehingga engkau melupakan kesehatanmu. Terlalu lelah menghadapi omongan serta cacian orang, sehingga sakit menyerangmu. Allah memberikanmu sakit, agar kau bisa istirahat untuk merenggangkan kembali otot-otot yang kencang, melepaskan beban pikiran yang mengganggu, serta berbagai rasa yang membelenggu, dan rasa sakit itu menjadi penggugur dosa-dosamu.

/2/
Surat ini aku tulis di keramaian ibu kota pinggiran. Di mana kekerasan dan kekejaman yang melebihi ibu tiri yang jahat, nampak biasa. Di sini, kau tidak akan menemui orang-orang yang senang membaca buku, kenal macam-macam genre buku, dan tahu buku-buku yang bagus. Mereka hanya kenal berbagai jenis narkoba dan kejahatan. Tiap malam mereka habiskan waktu dengan berpesta obat-obatan, melepas tawa di bawah pengaruh minuman keras. Tapi kau tak perlu takut jika berkunjung ke sini. Selalu ada kebaikan walau di tempat hina sekalipun.

/3/
Apa di kota (mati listrik) tempatmu tinggal, banyak orang yang senang menghabiskan waktunya dengan membaca buku? Aku dengar kotamu sama kejamnya dengan kotaku—tapi mungkin lebih kejam kotaku—apa benar? Semoga kabar itu tak benar adanya. Aku sering baca curhatan orang-orang di media sosial, mereka sering marah-marah karna aktivitasnya terganggu—apalagi saat menulis dan membaca buku. Padahal kotamu adalah kota yang cukup besar, tapi mengapa bisa seperti itu? Apa korupsi ikut ambil tempat di sana?

/4/
Oh iya, tentang buku yang aku kirimkan ke rumahmu beberapa pekan lalu, apakah sudah sampai? Apa kau sudah kau baca? Semoga kau suka dan bermanfaat untukmu, ya. Aku memang sudah berniat membelikanmu buku itu saat kau memutuskan menutup mahkotamu. Memang kau tidak meminta untuk dibelikan. Waktu itu aku berniat membeli satu untuk adikku. Tapi aku memutuskan membeli dua eksemplar. Tidak salahkan, jika aku memberikan untukmu yang baru melangkah untuk menjadi lebih baik lagi setiap harinya?

/5/
Aku dengar saat kau berjilbab, banyak orang yang mencibirmu? Menganggap itu adalah hal yang basi, nggak gaul dan lebih parahnya lagi menganggapmu sok suci? Aku tahu pasti berat menghadapi omongan orang. Kata-kata yang tajam seaakan menusuk sampai ke dasar hati, merobek-robeknya dan berserakan menjadi kepingan putus asa. Membuat pikiran berantakan dan akhirnya tergoyahkan untuk tidak melakukan yang baik malah kembali lagi semakin buruk.

/6/
Tak usah kau hiraukan mereka, N. Lebih baik kita bernyanyi, menyuarakan isi hati lewat lagu.

hari ini aku di sini
berjuang untuk bertahan
padamkan luka dan beban yang ada
yang tlah membakar seluruh jiwa
kucoba resapi kucoba selami
segala yang tlah terjadi
ku ambil hikmahnya
rasakan nikmatnya
dan kucoba untuk hadapi

i will survive, i will revive
i won't surrender and stay alive
kau berikan kekuatan
untuk lewati semua ini

hari ini kan kupastikan
aku masih ada disini
mencoba lepaskan, coba bebaskan
segala rasa perih di hati
kucoba resapiku, coba hayati
segala yang tlah terjadi
ku ambil hikmahnya, rasakan nikmatnya
dan kucoba untuk hadapi

and i will survive, i will revive
i won't surrender and stay alive
kauberikan kekuatan
'tuk lewati semua ini

engkau selalu ada
di saat jiwaku rapuh, di kalaku jatuh
and i want you to know
that i will fight to survive,
i will not give up, i will not give in,
i'll stay alive for you... for you... for You...

i will survive, i will revive
i won't surrender and stay alive

i will survive, i will revive
getting stronger to stay alive
kau berikan aku kekuatan
'tuk lewati semua ini

i will survive, i will revive
getting bigger... bigger than life
Engkau Yang Esa, Yang Perkasa
you give me reason to survive.*

/7/
Semoga kau tetap kuat menghadapi hidup yang kejam ini, N. Percayalah, saat kita berubah pasti akan dipandang aneh oleh orang-orang. Jangan pernah takut menjadi berbeda, sekarang kebenaran memang sering dianggap aneh. Tapi, kau tak perlu khawatir, anak muda yang mencari Allah akan berbeda dengan anak muda yang mencari dunia. Tetap istiqomah di jalan yang sudah kau pilih. Aku berharap suatu saat nanti kita dapat bertemu, bukan hanya di obrolan maya tapi nyata. Bersama merajut silaturahmi dalam dekapan ukhuwah. 


Sahabatmu,

DJAMALL 


__________________________________________________________________
* I Will Survive - Bondan Prakoso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)