:Kepada N
/1/
Bagaimana
kabarmu, N? Aku dengar kau sakit, ya? Saat membaca surat ini aku
berharap kau bisa segera membaik. Tidak perlu berkecil hati saat
diberikan sakit, selalu ada rencana indah sesudahnya. Mungkin kau sakit
karena terlalu semangat menjalani hari, sehingga engkau melupakan
kesehatanmu. Terlalu lelah menghadapi omongan serta cacian orang,
sehingga sakit menyerangmu. Allah memberikanmu sakit, agar kau
bisa istirahat untuk merenggangkan kembali otot-otot yang kencang,
melepaskan beban pikiran yang mengganggu, serta berbagai rasa yang
membelenggu, dan rasa sakit itu menjadi penggugur dosa-dosamu.
/2/
Surat
ini aku tulis di keramaian ibu kota pinggiran. Di mana kekerasan dan
kekejaman yang melebihi ibu tiri yang jahat, nampak biasa. Di sini, kau
tidak akan menemui orang-orang yang senang membaca buku, kenal
macam-macam genre buku, dan tahu buku-buku yang bagus. Mereka hanya
kenal berbagai jenis narkoba dan kejahatan. Tiap malam mereka habiskan
waktu dengan berpesta obat-obatan, melepas tawa di bawah pengaruh
minuman keras. Tapi kau tak perlu takut jika berkunjung ke sini. Selalu
ada kebaikan walau di tempat hina sekalipun.
/3/
Apa
di kota (mati listrik) tempatmu tinggal, banyak orang yang senang
menghabiskan waktunya dengan membaca buku? Aku dengar kotamu sama
kejamnya dengan kotaku—tapi mungkin lebih kejam kotaku—apa benar? Semoga
kabar itu tak benar adanya. Aku sering baca curhatan orang-orang di
media sosial, mereka sering marah-marah karna aktivitasnya
terganggu—apalagi saat menulis dan membaca buku. Padahal kotamu adalah
kota yang cukup besar, tapi mengapa bisa seperti itu? Apa korupsi ikut
ambil tempat di sana?
/4/
Oh
iya, tentang buku yang aku kirimkan ke rumahmu beberapa pekan lalu,
apakah sudah sampai? Apa kau sudah kau baca? Semoga kau suka dan
bermanfaat untukmu, ya. Aku memang sudah berniat membelikanmu buku itu
saat kau memutuskan menutup mahkotamu. Memang kau tidak meminta untuk
dibelikan. Waktu itu aku berniat membeli satu untuk adikku. Tapi aku
memutuskan membeli dua eksemplar. Tidak salahkan, jika aku memberikan
untukmu yang baru melangkah untuk menjadi lebih baik lagi setiap
harinya?
/5/
Aku
dengar saat kau berjilbab, banyak orang yang mencibirmu? Menganggap itu
adalah hal yang basi, nggak gaul dan lebih parahnya lagi menganggapmu
sok suci? Aku tahu pasti berat menghadapi omongan orang. Kata-kata yang
tajam seaakan menusuk sampai ke dasar hati, merobek-robeknya dan
berserakan menjadi kepingan putus asa. Membuat pikiran berantakan dan
akhirnya tergoyahkan untuk tidak melakukan yang baik malah kembali lagi
semakin buruk.
/6/
Tak usah kau hiraukan mereka, N. Lebih baik kita bernyanyi, menyuarakan isi hati lewat lagu.
hari ini aku di sini
berjuang untuk bertahan
padamkan luka dan beban yang ada
yang tlah membakar seluruh jiwa
kucoba resapi kucoba selami
segala yang tlah terjadi
ku ambil hikmahnya
rasakan nikmatnya
dan kucoba untuk hadapi
i will survive, i will revive
i won't surrender and stay alive
kau berikan kekuatan
untuk lewati semua ini
hari ini kan kupastikan
aku masih ada disini
mencoba lepaskan, coba bebaskan
segala rasa perih di hati
kucoba resapiku, coba hayati
segala yang tlah terjadi
ku ambil hikmahnya, rasakan nikmatnya
dan kucoba untuk hadapi
and i will survive, i will revive
i won't surrender and stay alive
kauberikan kekuatan
'tuk lewati semua ini
engkau selalu ada
di saat jiwaku rapuh, di kalaku jatuh
and i want you to know
that i will fight to survive,
i will not give up, i will not give in,
i'll stay alive for you... for you... for You...
i will survive, i will revive
i won't surrender and stay alive
i will survive, i will revive
getting stronger to stay alive
kau berikan aku kekuatan
'tuk lewati semua ini
i will survive, i will revive
getting bigger... bigger than life
Engkau Yang Esa, Yang Perkasa
you give me reason to survive.*
/7/
Semoga
kau tetap kuat menghadapi hidup yang kejam ini, N. Percayalah, saat
kita berubah pasti akan dipandang aneh oleh orang-orang. Jangan pernah
takut menjadi berbeda, sekarang kebenaran memang sering dianggap aneh.
Tapi, kau tak perlu khawatir, anak muda yang mencari Allah akan berbeda
dengan anak muda yang mencari dunia. Tetap istiqomah di jalan yang sudah
kau pilih. Aku berharap suatu saat nanti kita dapat bertemu, bukan
hanya di obrolan maya tapi nyata. Bersama merajut silaturahmi dalam
dekapan ukhuwah.
Sahabatmu,
DJAMALL
__________________________________________________________________
* I Will Survive - Bondan Prakoso
__________________________________________________________________
* I Will Survive - Bondan Prakoso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)