Selasa, 17 Desember 2013

Selamat Pindah Teman


Untuk kamu yang jauh di sana namun dekat di hati.

Media Sosial menjadi sangat-sangat bermanfaat jika dipergunakan untuk kegiatan positif. bisa mempersatukan tali silaturahmi; mendekatkan yang jauh dan berharap tidak menjauhkan yang dekat.

Hidup ini terasa indah, taburan warna-warninya pelangi silaturahmi berlihat indah pada senyum yang mengembang saat sebuah kata mampu memangil mata untuk melihat dan menyalurkan sampai pada pikiran untuk dicerna hati dan saat itu bahagia terbentuk nyata.

Silaturahmi terjalin kental, aku, kamu dia dan mereka menggikat perkenalan di sana. Lewat kecilnya layar ponsel. Dengan rangkaian huruf serta angka kita berbicara. Kecilnya layar ponsel tak jadi halangan, satu persatu huruf terangkai menjadi kata, menghantarkan ucapan, canda, tawa, sedih, kecewa dan doa. Semua beradu satu keluar sesuai dengan apa yang kita inginkan sampaikan.

Beberapa waktu lalu kamu mengirim mention pada kami. 

"Pagi semua." Sapaan itu kamu tujukan untuk aku dan dia.

Aku hanya membacanya setelah itu langsung beranjak pergi karena pagi itu aku harus pergi ke rumah Mbah. Saat sampai tujuan, aku hanya sekilas melihat mention-mention yang masuk, karena aku masih sibuk bersilaturahmi dengan keluarga. Aku tinggalkan semua mention yang masuk tanpa membalasnya, berharap nanti ada waktu renggang untuk membalas semua.

***


Keesokan paginya aku dapat kabar, kalau kamu telah tiada. Allah memanggilmu untuk kembali ke sisiNya. Yang aku tahu, kamu selalu terlihat ceria, tak pernah nampak kesedihan hadir dalam hidupmu. Ternyata aku salah, di balik keceriaanmu ada duka yang mendalam. penyakit ganas sudah mengancammu sejak setahun belakangan.

Aku tak mengenalmu secara dekat, dan (mungkin) kamu juga tak mengenal ku secara dekat Yang aku tahu, semangat, keceriaan, silaturahmi dan semua hal positif itu mudah menular dan kamu sudah memulainya. Tak kenal, maka tak sayang begitu kata pepatah lama. Buatku sekarang tak kenal bukan berarti tak peduli, kita semua sama, hanya rupa yang berbeda. 

Keluarga, teman, sahabat, kekasih dan semua yang menyayangimu larut dalam kesedihan. Aku yakin, semua orang berharap waktu bisa terulang kembali agar mereka dapat mengulang kembali kebersamaan denganmu. Kini, mereka hanya bisa membuka memori indah itu, membayangkan senyum, tawa dan kecerianmu tanpa bisa merasakan lagi adanya bentuk nyata dirimu. Satu yang pasti, kebaikanmu terekam baik dalam ingatan mereka.

Saat ini kamu mulai menembus waktu, penghalang jarak antara dunia dan surga yang (mungkin) sedang kamu tempuh. Menutup rapat pintu, sehingga kami tak dapat lagi bertatap muka denganmu. Ungkapan duka cita aku sampaikan, lantunan doa aku panjatkan pada Allah sang pencipta kehidupan. Semoga kamu diberikan tempat terbaik di sisinya, semua dosa-dosa yang telah kamu lakukan dihapus olehNya.

Aku percaya Allah sayang padamu, maka Ia memanggilmu. Selamat pindah teman, perjalanan hidupmu berakhir, tapi kebaikanku tetap hadir, (semoga) di kehidupan selanjutnya lebih indah. Kamu wanita sholehah, jika Ia menghendaki surganya nyata untuk mu.

"Awal membuka mata dan melihat dunia, menjadi tali dimulainya kehidupan dan ketika menutup mata, jadi akhir terputusnya tali kehidupan."


#13Hari #SebelumPindah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)