"Gue baru balik dari gunung slamet. Keren lho pemandangannya."
"Wah jogja seru."
"Pantai anyer asik."
"Pulau tidung mantap."
Masa-masa liburan telah tiba. Sebenarnya bukan masa liburan juga si tapi pada liburan, hehe. Dari yang benar libur, sampai yang ambil cuti buat liburan. Status Facebook, Twitter dan lain-lain silih berganti dengan kata-kata berbau liburan. Foto-foto indah pemandangan, tempat, kejadian-kejadian yang unik mereka abadikan lalu dibagi lewat media sosial. Sungguh indah pemandangan di luar rumah.
Ah, jadi ingin mengunjungi tempat-tempat itu. Tapi, ah sudahlah... sudah tertanam dalam diri untuk tidak melakukan itu dalam waktu dekat. Hati kadang bergejolak dan bertanya-tanya. Saya kapan liburan? Jalan-jalan? Nggak ingin melihat indahnya alam? Dll
Sejak setahun yang lalu sudah ditetapkan bahwa tidak ada liburan sampai beberapa hal terpenuhi dan bisa menginjakan kaki di serambi makkah dalam waktu dekat bersama keluarga. Boleh liburan untuk melepas penat dengan pergi ke taman kota atau tempat-tempat yang membuat tenang.
Menunda kesenangan menang menyenangkan tapi susah di jalani. Apalagi harus konsisten, sebuah hal yang paling berat dijalani. Tapi apa yang sudah ditanam tak boleh dicabut. Selama itu benar, lakukan yang terbaik untuknya sampai menghasilkan. Sampai bertemu di depan gerbang yang bertuliskan "sukses". :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)