Rasa malas sering jadi masalah utama manusia. Malas melakukan ini,
malas melakukan itu, malas kejar target dan malas-malas lainnya. Semua kita
tunda akhirnya banyak hal yang tidak selesai. Dalam hidup ini mungkin malas
adalah musuh besar yang musti dilawan. Jika hanya diam, kita hanya akan terlena
dengan malas berkepanjangan.
Ada yang mampu melawan rasa malas, ada pula yang susah. Ya,
kemalasan adalah rasa yang menempel pada setiap manusia. Tanpa kita
lawan, kemalasan semakin menjadi-jadi. Kalau kita berhasil melawannya banyak
perubahan yang bisa kita buat. Mereka yang sukses adalah mereka yang berhasil
melawan rasa malasnya.
Jika melawan rasa malas susah dilakukan sendiri, kita dapat
melawannya berdua, bertiga atau dengan banyak orang. Caranya dengan
berkompetisi. Bersama-sama mengejar target yang ingin dicapai, baik target
bersama atau target masing-masing individu. Ya, memang kadang kita perlu
berkompetisi agar kita punya semangat lebih ketika melakukannya. Karna saat
kita berkompetisi kita terpacu ingin cepat mencapai targetnya, selain itu kita
juga punya teman yang bisa jadi alarm, bisa saling mengingatkan. Bisa juga
dengan menetapkan hukuman bagi yang kalah.
Ketika berkompetisi apa harus dengan teman? Dengan orang lain? Bukankah
sulit mencari orang yang ingin berkomitmen bersama mewujudkan impian?
Diperjalanan kita akan bertemu pejalan lain yang satu tujuan dengan kita. Kita
dapat bergabung dengannya. Namun, diperjalanan pula kita akan bertemu dengan
orang yang berbeda jauh dengan kita, bahkan sama sekali tak mendukung, mencaci
dan memaki. Kembali lagi, sebagai pejalan di kehidupan, kita dapat memilih yang
kita inginkan tapi kadang kita sering terjebak pada yang tidak kita sukai.
Tapi perjalanan adalah tentang diri sendiri, pada saatnya memang
kita harus menyendiri. Meski di
perjalanan kita bertemu orang yang bermacam-macam. Perjalanan hidup kita adalah
soal kesendirian. Ya, kita akan tetap sendiri melawan rasa malas tersebut untuk
mencapai impian. Impian boleh sama, di perjalanan boleh bareng, tapi hasil
tetap kita sendiri yang menentukan. Lancar atau lambat sampainya. Karna bergantung
pada orang lain adalah sebuah awal ketidakpastian. Walau hidup ini adalah
saling bergantung tapi tak selalu bergantung itu baik. Selain akan menyusahkan
juga tidak mandiri.
Jadi, jika tak dapatkan teman yang satu tujuan,
bukan berarti tidak punya kesempatan berkompetisi. Itu adalah waktunya
berkompetisi pada diri sendiri. Menetapkan target, tidak malas-malasan, mengisi
waktu dengan hal-hal positif, produktif dalam hidup, tetap semangat dan
tersenyum. Ketika dealine tidak tercapai, kita bisa menetapkan hukuman pada diri
sendiri—tapi tidak diharuskan. Ya, semoga saja semua yang saya inginkan bisa
segera tercapai. Selamat berkompetisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)