Selasa, 29 Oktober 2013

Melawan Rasa Malas

Rasa malas sering jadi masalah utama manusia. Malas melakukan ini, malas melakukan itu, malas kejar target dan malas-malas lainnya. Semua kita tunda akhirnya banyak hal yang tidak selesai. Dalam hidup ini mungkin malas adalah musuh besar yang musti dilawan. Jika hanya diam, kita hanya akan terlena dengan malas berkepanjangan.

Ada yang mampu melawan rasa malas, ada pula yang susah. Ya, kemalasan adalah rasa yang menempel pada setiap manusia. Tanpa kita lawan, kemalasan semakin menjadi-jadi. Kalau kita berhasil melawannya banyak perubahan yang bisa kita buat. Mereka yang sukses adalah mereka yang berhasil melawan rasa malasnya.

Jika melawan rasa malas susah dilakukan sendiri, kita dapat melawannya berdua, bertiga atau dengan banyak orang. Caranya dengan berkompetisi. Bersama-sama mengejar target yang ingin dicapai, baik target bersama atau target masing-masing individu. Ya, memang kadang kita perlu berkompetisi agar kita punya semangat lebih ketika melakukannya. Karna saat kita berkompetisi kita terpacu ingin cepat mencapai targetnya, selain itu kita juga punya teman yang bisa jadi alarm, bisa saling mengingatkan. Bisa juga dengan menetapkan hukuman bagi yang kalah.


Ketika berkompetisi apa harus dengan teman? Dengan orang lain? Bukankah sulit mencari orang yang ingin berkomitmen bersama mewujudkan impian? Diperjalanan kita akan bertemu pejalan lain yang satu tujuan dengan kita. Kita dapat bergabung dengannya. Namun, diperjalanan pula kita akan bertemu dengan orang yang berbeda jauh dengan kita, bahkan sama sekali tak mendukung, mencaci dan memaki. Kembali lagi, sebagai pejalan di kehidupan, kita dapat memilih yang kita inginkan tapi kadang kita sering terjebak pada yang tidak kita sukai.

Tapi perjalanan adalah tentang diri sendiri, pada saatnya memang kita harus  menyendiri. Meski di perjalanan kita bertemu orang yang bermacam-macam. Perjalanan hidup kita adalah soal kesendirian. Ya, kita akan tetap sendiri melawan rasa malas tersebut untuk mencapai impian. Impian boleh sama, di perjalanan boleh bareng, tapi hasil tetap kita sendiri yang menentukan. Lancar atau lambat sampainya. Karna bergantung pada orang lain adalah sebuah awal ketidakpastian. Walau hidup ini adalah saling bergantung tapi tak selalu bergantung itu baik. Selain akan menyusahkan juga tidak mandiri.

Jadi, jika tak dapatkan teman yang satu tujuan, bukan berarti tidak punya kesempatan berkompetisi. Itu adalah waktunya berkompetisi pada diri sendiri. Menetapkan target, tidak malas-malasan, mengisi waktu dengan hal-hal positif, produktif dalam hidup, tetap semangat dan tersenyum. Ketika dealine tidak tercapai, kita bisa menetapkan hukuman pada diri sendiri—tapi tidak diharuskan. Ya, semoga saja semua yang saya inginkan bisa segera tercapai. Selamat berkompetisi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)