Sabtu, 24 Agustus 2013

Hati-Hati!

Malam itu, setelah menghadiri pertemuan dengan teman-teman untuk membicarakan acara sosial bersama anak-anak yatim yang akan kami adakan. Satu persatu sudah pulang menyusul teman-teman yang lain, yang sudah pulang terlebih dahulu. Ya saya dan teman sayang yang datang bareng dengan berboncengan memang selalu pulang paling akhir jika ada pertemuan. Entah waktu selalu berlalu begitu cepat saat perbincangan hangat terus terjalin.

Kami beranjak meninggalkan tempat parkir sekitar jam Sembilan malam. Perjalanan thamrin menuju Tanjung Priok lumayan memakan waktu, sekitar sejam lebih mungkin, kalau macet bisa lebih. Ya kami beruntung jalanan malam itu tidak seramai jam pulang kantor atau berangkat kantor. Saya yang mengendarai motor cukup senang, karna tak harus menambah lelah dengan bermacetria. Ingin sekali segera melepas berbagai macam rasa ke kasur. Memberikan waktu yang tubuh butuhkan lebih tepatnya,

BRAKKK!!! Perjalanan kami melambat. Dari kejauhan, sebuah sepeda motor menindih badan pengendaranya. Dia jatuh terpeleset,  jalanan terowongan senen menuju cempaka putih waktu itu cukup basah karna habis hujan. Kami memutuskan untuk berhenti menolong, saya pinggirkan motor dan menguncinya.

Saya dan teman saya membantu mengangkat motor yang menindih tubuh beliau yang ternyata seorang wanita. Di samping kami berdiri om-om yang sedari tadi sudah berhenti dan melihat. Namun aneh, dia bukan membantu menolong tapi hanya melihat saja, seolah-olah ini tontonan yang menarik. Entahlah apa yang ada di benak om itu.


Teman saya membantu mengatur lalu lintas, takut salah-salah dari kejauhan ada motor atau mobil yang melaju kencang menabrak kami semua. Kemudian kami membantu membawa mbak itu ke pinggir jalan, tangannya dan kakinya berdarah. Celana di dengkulnya robek dan pakaiannya kotor karna jalan yang becek. Untuk motor, hanya kaca spion dan beberapa bagian saja yang lecet. Saya memberikan air minum yang ada di tas. Dia masih coba mengatur nafasnya, masih kaget akan kejadian yang barusan di alaminya.

Cukup lama kami di sana. Beberapa orang berhenti untuk melihat dan berlalu. Ada yang melihat dan bertanya kemudian pergi. Ya dari sekian banyak kendaraan yang lalu lalang hanya kami bertiga yang tetap menunggu keputusan mbak itu.

“Mbak coba telepon orang rumahnya.” Kami menyuruh mbak itu.

“Kalau mbak ga kuat membawa motornya, biar orang rumahnya suruh menjemput atau kalau ingin tetap jalan sendiri, kami bersedia mengantar dengan mengawal mbak dari belakang.”

“Masih bisa kok mas, terima kasih banyak yah.” akhirnya dia memutuskan untuk pulang sendiri. Om yang tadi bersama kami ternyata searah dengan jalur pulang si mbak itu. Kami yang berlawanan arah, pulang setelah memastikan mereka berdua jalan.

Saya menceritakan enggak bermaksud pamer karna telah menolong dll. Tapi melihat dan membantu mbak yang jatuh itu.  Saya jadi teringat waktu saya jatuh di depan rumah sakit pertamina duhulu. Jalan raya itu buas. Kecelakaan tunggal pun fatal. Enggak kebayang sama sekali, sudah jatuh dan pingsan untuk sekian menit, lalu ketika ingin bangun ternyata saya tidak dapat berjalan karna kaki kanan saya keseleo, saya dibantu pedagang yang berjualan di depan rumah sakit dan orang-orang yang lalu lalang, serta pengendara yang berhenti. Saya di bopong ke pinggir, motor saya di parkir rapi. Di pinjamkan telepon genggam untu menelpon rumah karna telepon genggam saya mati total karna ikut terseret saat saya jatuh.

Sama sekali enggak kebayang apa jadinya jika sudah jatuh, enggak bisa ngapa-ngapain, di tinggal begitu saja, tergeletak di jalan, motor lenyap dibawa lari orang, komunikasi putus. Saya sangat, waktu itu saya di tungguin sama orang-orang dan pedagang yang tadi menolong saya sampai bapak dan teman saya datang. Cuman satu yang ada di benak saat itu, “masih banyak orang baik di dunia ini”.

Di kejadian yang mbak itu alami saya menyimpulkan kembali, “masih banyak orang baik di dunia ini, tapi hanya sedikit yang peduli.” Dari kecil hingga dewasa saya sering sekali melihat kecelakaan, baik kecelakaan tunggal maupun yang ganda. Container adalah monster besar yang sering mamakan banyak nyawa, Semakin sering melihat kecelakaan, saya jadi ingat ternyata hidup saya hanya sesaat. 

Hati-hati kawan jika berkendara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini. :)