Punya teman wanita? Saya rasa hampir semua laki-laki pasti
punya teman wanita, cuma porsi kedekatannya berbeda-beda. Saya tak punya banyak
teman wanita, karna pada awalnya, saya memang pemalu dan pendiam. Kalau melihat
saya ramai atau berisik itu mungkin hanya di dunia maya atau kalau sudah kenal
dekat. Dari SD hingga SMK teman wanita saya bisa di bilang enggak
banyak bisa kehitung pakai jari. Beranjak kuliah saya mulai membuka diri dengan
berteman dengan sebanyak mungkin orang. Seperti yang kita tahu banyak teman
banyak rezeki.
Di perjalanan ada beberapa wanita yang bisa dibilang akrab
dengan saya, ya kita dekat, tapi ada pembatas. Bukan berarti dekat menempel
atau suka. Dekat di sini berarti, kita sering berbagi rasa, cerita dan banyak
hal. Lewat bicara maupun kata-kata yang tertulis lewat pesan singkat SMS maupun
BBM. Si A bercerita tentang pacarnya, si B pun sama, dan C juga.
Pada saat itu posisi saya tak punya pasangan. Mereka menceritakan
tentang hubungannya dengan pacarnya. Mereka tahu atau pura-pura enggak
tahu kalau saya jomblo?. Oke yang jadi pertanyaan saya waktu itu apa yang ada
di benak mereka sampai bisa menceritakannya pada saya?. Bukannya itu urusan
mereka? Dan hanya mereka yang tahu, sepertinya enggak bagus untuk diceritakan
kepada temannya yang lain, apalagi kepada laki-laki lain. Ketika mereka menikah
dan terjadi konflik, apa mereka [nantinya] akan membicarakan masalah itu kepada
teman-temannya?
Enggak masalah si sebenernya berbagi cerita, tapi harus memilih
mana yang baik untuk diceritakan dan mana yang tidak baik untuk diceritakan. Jangan
semua diceritakan. Saya termasuk orang yang terbuka untuk menerima cerita-cerita, buat saya ada saat dimana kita harus mengeluakan apa yang ada di dalam hati
dan pikiran, entah lewat menulis atau bercerita kepada orang lain. Ada perasaan
lega ketika semua sudah keluar. Ada solusi ketika yang diajak bercerita bisa
memberikannya. Apa yang mereka sampaikan hanya akan sampai di telinga dan ingatan saya, tidak akan menyebar ke siapapun. Karna saya tahu batasan-batasan yang menjadi privasi seseorang. Buat yang suka bercerita dengan sahabatnya, entah itu cerita apapun, harus pinter-pinter ya cari teman yang bisa diajak bercerita,
salah-salah semua bisa jadi masalah. Seperti kebanyakan kasus yang terjadi.
Suatu malam saya mendapatkan BBM dari tiga teman wanita, yang
isinya kurang lebih sama. Tentang hubungan dengan pasangannya, dan saya kenal juga pacar mereka, karna kebetulan teman saya juga. Kadang ada posisi
membingungkan; mereka bercerita tentang si A yang sikapnya begini kepada si B, sedangkan saya
tahu persis si A itu sikapnya gimana, saya enggak bisa menyalahkan A atau membela si B,
karna saya tidak tahu betul kejadiannya dan enggak tahu apakah yang dia
lontarkan itu benar. Seraya motivator atau apalah artinya, paling saya hanya memberikan macam-macam
petuah bijak, kasih solusi dan lain lain yang saya bisa, asal mereka bisa tenang itu cukup
buat saya. Meluangkan waktu beberapa jam tak jadi masalah.
Mungkin wanita akan merasa tenang ketika mereka bisa
bercerita dengan teman laki-lakinya, ketimbang dengan teman perempuannya. Karna
teman-laki-lakinya bisa memposisikan diri sebagai pasangannya dan memberi masukan-masukan
dengan harapan hubungan mereka akan baik-naik saja. Ada yang setelah dapat
pendapat terus putus ada yang makin baik hubungannya.
Satu hal yang aneh, kenapa mereka melupakan saya setelah
hubungan mereka baik lagi? Ketika sedih mereka balik lagi? Hahaha. Entahlah mungkin
hidup memang seperti ini, saya sendiri tak pernah ambil pusing. Asal bisa
memberikan yang terbaik, buat saya cukup. Entah itu dibalas atau tidak enggak
jadi masalah. Mereka senang saya juga senang.
Dari pengalaman yang banyak terjadi. Ketika wanita punya
pasangan, mereka seakan melupakan temannya. Namun sebaiknya, ketika laki-laki
punya pasangan mereka selalu ingat temannya, keduanya penting untuk laki-laki. Pasangan adalah
makanan dan teman adalah minuman. Jadi keduanya saling mengisi. Tapi kita harus
tahu porsinya. Membagi waktu untuk keduanya agar tidak ada yang iri. Apa lagi
untuk yang sudah berkeluarga, keluarga itu nomer satu, apapun alasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini. :)