Dia bercerita, kalau dia bersama keluarga punya sepetak tanah yang ditanami pepaya California, Ada skitar 2000 pohon, berkat kebun itu dia bisa kuliah sampai sekarang. Selama ini pemasaran buah yang dia lakukannya masih terbatas
pada dijual buah-buah pepaya yang dia tanam tengkulak, karena kapasitas produksi masih kecil hanya sekitar
1-1,5 ton per minggu.
Cita-citanya dari kecil ingin kerja di perusahaan bonafit, misalnya pertamina, BUMN dll, tapi sejak 6 bulan lalu haluannya berubah. dia merasa galau dan galau yang semakin menjadi-jadi
sejak gabung di #SRUDUKFOLLOW (Salah satu komunitas Twitter). bertetemu dengan banyak orang yang berkecimpung dengan dunia usaha dan memiliki usaha sendiri. itu yang membuat dia semakin bertekad bahwa dia perlu mengembangkan kebun
pepaya yang ia miliki, terutama bersama dengan petani-petani pepaya lainnya di desanya..
Banyak sekali buah pepaya yang dijual pada tengkulak, pepaya
dijual di tingkat petani berkisar Rp. 2.000 - 2.500 /kilo, padahal jika di bandingkan dengan yang ada di toko buah
atau supermarket harganya mencapai Rp. 5.000 /kilo. dia berfikir ada yang salah disini, petani
yang telah berlelah-lelah menanam, namun tidak mendapatkan hasil yang setimpal dengan kerja kerasnya. dia bergabung di SRUDUKFOLLOW dan
bertemu dengan seorang yang bergerak di bidang pertanian dan turut membantu petani dalam mengembangkan hasil tanamnya. dari situ dia mulai berani untuk go online, aneh
memang awalnya masa buah di online-kan? apalagi masuk twitter. disitu semua tidak terfikirkan tapi
ya sudah dia ga peduli dengan keanehan itu, 4 tahun ia sekeluarga bercocoktanam papaya, dan baru sekarang dia mencoba untuk mebawanya ke era dunia maya.
Rasa syukur selalu terucap takkala semua nikmat yang telah dia miliki, seiring berjalannya waktu branding pepaya sudah mulai terbentuk dalam dirinya, bahwasannya dia Mamet
adalah petani papaya di era modern. tujuannya kedepan simple, ia ingin agar komoditas
pertanian dalam negeri bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri dan para petani juga dapat menikmati hasilnya. ada jutaan ton hasil pepaya dari Jawa,
Sumatera, Kalimantan. namun sayang yang makmur bukan petani tapi tengkulak.
Itu baru dari produk papaya saja, karna yang dia lihat masih banyak produk dalam negeri yang
kalah dari produk impor. Sudah produk dibeli tengkulak dengan harga rendah, ditambah dengan datangnya gempuran produk impor, Perjalanan dia masih panjang, umur
baru 22, pengalaman belum ada, apalagi di bisnis pertanian. Dan juga harus
berhadapan dengan mafia-mafia kelas berat di bidang bisnis hortikultura, namun dia bertekad ingin mengembangkan hortikultura sebagai komoditas utama, mengembalikan
kejayaan indonesia sebagai negara agraris.
Dia bercerita kembali bahwa ia punya kebun di purwokerto, dan ada tetangganya yang sudah jadi juragan,
ada yang dikirim ke Jakarta, sementara baru produk buah segar saja. inginnya bisa
bikin sari buah, kripik papaya, brownies papaya dll. Semua masih sebatas blog, kemarin
habis kirim bibit ke makasar dan medan.
Di tengah cerita ada pertanyaan tentang Bagaimana
dengan sabun papaya? jika di keringkan?
Dia menjawab, sabun pepaya udah ada, tapi mungkin kurang terekspose, ada produk dari APPI (asosiasi petani pepaya Indonesia). tapi pepaya adalah 85% tersusun dari air, jika dikeringkan akan jadi kecil banget.
Dia menjawab, sabun pepaya udah ada, tapi mungkin kurang terekspose, ada produk dari APPI (asosiasi petani pepaya Indonesia). tapi pepaya adalah 85% tersusun dari air, jika dikeringkan akan jadi kecil banget.
Untuk saat ini jakarta
masih jadi pasar utama produk-produk dari daerah, dia berusaha menembus kesana tapi
belum tau harus ketemu siapa, prosedurnya gimana, itu yang belum ia tau. belajar dan
belajar, cuma itu yang bisa saya lakukan untuk sekarang ini, terutama dari temen-temen yang sepak terjangnya udah ga diragukan lagi.
Sempat dapat telpon dari tengkulak dari Bandung, beliau minta 6 ton tiap minggu. namun dia tolak, karna barang sebanyak itu dia belum mampu penuhi, selain masalah bisnis, dia juga sedang belajar agar para petani mau bergabung jadi gapoktan, memasarkan di
jakarta minim dia harus punya 5 ton
tiap 3 hari, kurang dari itu dia rugi.
Untuk online masih sebatas branding, penjualan masih lewat tengkulak, saya
juga masih kuliah, kapasitas produksi 500 kg/ 3 hari atau 1 ton/minggu. buah
pepaya california banyak yang suka karna terjamin manis dan segar tapi susah untuk di
dapetkan di Jakarta, pepaya california adalah sajian hotel dan restoran, beda dengan pepaya lokal lainya, cuman hanya itu petani yang menanam kok ga makmur-makmur?? hehe.
Ada pertanyaan lagi yaitu kalau
digabung sama petani lain yang disana bisa dapat berapa 3 hari?
dia menjawab, ya bisa saja digabung namun belum coba survey, mungkin tercapai untuk 3 ton. mau banget nyoba pasar Jakarta dan masih proses. jika ingin jualan di jakarta musti bawa 5 ton. kalau engga pasti rugi di transport, petani lainnya juga kebanyakan petani gurem yang hanya punya lahan kurang dari 0,5 hektar.
dia menjawab, ya bisa saja digabung namun belum coba survey, mungkin tercapai untuk 3 ton. mau banget nyoba pasar Jakarta dan masih proses. jika ingin jualan di jakarta musti bawa 5 ton. kalau engga pasti rugi di transport, petani lainnya juga kebanyakan petani gurem yang hanya punya lahan kurang dari 0,5 hektar.
Pepaya hanya
bisa dipanen tiap 3 hari sekali, kalau dipetik sebulan busuk atau malah dimakan
kalong, pepaya california dipetik setelah ada garis kuning di kulitnya, jadi kulitnya
masih hijau pas dipetik. rata-rata tahan bisa sampei 5 hari sampai matang banget. ga perlu di karbit, karna murni matang
sendiri. harusnya memang digabung biar jadi banyak, tapi namanya orang tua, mana
ada yang mau nurut sama wacana anak muda hehe.
Jika di simpan dikulkas bisa seminggu lebih, papaya california asli Indonesia
dunia pertanian. apalagi petani di desa itu pikirannya masih datar, beda dengan
bisnis lain di perkotaan yang orangnya sudah mau menerima hal baru. Pepaya
california sama thailand beda apanya? pepaya california beratnya cuma 6 ons - 1
kilo, jadi sekali makan bisa langsung habis, kalau bangkok itu gede banget
makanya biasanya ga langsung habis dan rasa manisnya lebih manis california.
Pepaya California
asli indonesia, kok namanya california? Papaya
California adalah hasil pemuliaan ilmuwan IPB, jenis varietas IPB9 dulunya ada
IPB1 hingga tercipta yang sekarang. dia ingin memprogramkan bagaimana caranya
biar petani bisa memegang jalur hulu hingga hilir, semoga tahun depan, pepaya yang
di makan kamu, sekalian itu adalah pepaya dari petani kami.
Rencana
dekatnya buat pepayanya:
1. branding PepayaFarmoo digencarkan.
2. networking dengan para petani luar daerah
3. nerworking dengan birokrasi dan pengusaha supermarket
4. bikin produk turunan pepaya
5. bikin agrowisata pepaya
Mantap mas bro :)
BalasHapussukses terus yah :")
HapusSama spt saya. 5000 pohon bingung mau jual kemana. Saya bisa bantu suplay ke jakarta. Kalau mau test bisa saya paket ke alamat. Andipurw@gmail.com
BalasHapussaya punya lahan 8 hektar, rencana mau tanam pepaya california tp masih binggung kalau panen mau jual kemana?..soalnya tempat saya jauh yaitu diriau, bisa ngak kasi solusi bagaimana memasarkan nya..?
BalasHapus